Dalam langkah bersejarah, Esports World Cup Foundation (EWCF) bekerja sama dengan Chess.com resmi mengintegrasikan catur ke dalam Esports World Cup 2025. Keputusan ini menandai momen penting bagi permainan berusia hampir 1.500 tahun tersebut, menjadikannya bagian dari ekosistem esports global.
Grandmaster legendaris Magnus Carlsen akan menjadi Global Ambassador untuk acara ini, memperkuat posisi catur sebagai salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia gaming digital.
Catur Bertemu Esports: Langkah Menuju Evolusi
It’s one small click for us players, one giant leap for chess. https://t.co/kzUOHyPSOL
— Magnus Carlsen (@MagnusCarlsen) December 17, 2024
Magnus Carlsen menyampaikan antusiasmenya, “Saya senang catur bergabung dengan game-game terbesar di Esports World Cup. Ini adalah peluang luar biasa untuk memperluas jangkauan catur ke audiens baru sekaligus menginspirasi generasi pemain berikutnya.”
Carlsen, yang dikenal sebagai salah satu pemain catur terhebat sepanjang masa, berperan besar dalam membawa permainan ini ke perhatian arus utama. Kombinasi antara keahliannya di papan catur dan kemampuannya untuk menghibur audiens menjadikannya figur yang sempurna untuk memimpin catur ke era digital.
Ralf Reichert, CEO EWCF, menambahkan, “Integrasi catur adalah bukti bahwa permainan tradisional dapat berevolusi. Meski beralih dari papan ke layar, semangat kompetisi tetap sama.”
Format dan Hadiah Esports World Cup 2025

Catur di Esports World Cup 2025 akan menjadi bagian dari Champions Chess Tour (CCT), sebuah seri turnamen catur tingkat tinggi yang menentukan 12 pemain terbaik yang akan melaju ke final. Final ini akan diadakan di Riyadh, Arab Saudi, dari 31 Juli hingga 3 Agustus 2025, dengan total hadiah fantastis sebesar $1,5 juta.
Pertandingan akan menggunakan format 10+0 (10 menit per pemain tanpa tambahan waktu), memastikan ritme permainan yang cepat namun tetap mempertahankan elemen strategis catur. Jika terjadi seri, permainan akan diselesaikan melalui format Armageddon. Dalam format ini, pemain dengan bidak Hitam hanya membutuhkan hasil seri untuk menang, namun mereka memulai permainan dengan waktu yang lebih sedikit dibandingkan pemain Putih.
Catur: Menyatukan Tradisi dan Teknologi
Kolaborasi ini mencerminkan bagaimana permainan klasik dapat memanfaatkan teknologi modern untuk menjangkau audiens baru. Dengan popularitas esports yang terus berkembang, langkah ini memberi catur peluang untuk meraih relevansi yang lebih besar di kalangan milenial dan Gen Z.
“Catur kini menjadi simbol bagaimana tradisi dapat diadaptasi ke era digital tanpa kehilangan esensi aslinya,” tutup Reichert.
Esports World Cup 2025 menjadi panggung global baru bagi catur, membawa permainan ini lebih dekat ke hati para gamer dan komunitas esports di seluruh dunia. Bersiaplah menyaksikan catur menjadi pusat perhatian di musim panas mendatang!
