SEGA, perusahaan game legendaris asal Jepang, dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan untuk menghadirkan layanan streaming game berbasis langganan. Berita ini mencuat setelah Presiden Sega, Shuji Utsumi, mengungkapkan ketertarikannya terhadap model bisnis ini dalam wawancara bersama BBC.
Menurut Utsumi, layanan berlangganan streaming game adalah konsep yang menarik dan memiliki potensi besar. Meski demikian, ia menegaskan bahwa SEGA masih dalam tahap evaluasi untuk menentukan apakah layanan semacam ini cocok dengan visi perusahaan. Utsumi juga menambahkan bahwa belum ada detail spesifik yang bisa dibagikan saat ini.
Jika SEGA benar-benar meluncurkan layanan streaming game, mereka akan bergabung dengan raksasa seperti Xbox Game Pass dan PlayStation Plus. Kedua layanan ini telah menjadi pionir dalam memberikan akses ke ribuan game tanpa perlu membeli satu per satu, cukup dengan membayar biaya berlangganan bulanan.

Namun, Sega memiliki keunggulan unik yang dapat menjadi daya tarik utama. Dengan katalog game yang sangat beragam—mulai dari Sonic the Hedgehog, karya Atlus seperti Persona, hingga game dari studio barat seperti Creative Assembly (Total War) dan Sports Interactive (Football Manager)—SEGA memiliki portofolio kuat yang dapat menarik perhatian gamer di seluruh dunia.
Menggabungkan semua game ini dalam satu platform eksklusif berbayar dapat membuka peluang baru bagi SEGA. Selain menjadi sumber pendapatan tambahan, layanan ini juga dapat memperkuat merek SEGA di industri game modern. Namun, dengan persaingan ketat dan ekspektasi tinggi dari gamer, tantangan besar menanti.
Apakah langkah ini akan membawa SEGA ke puncak baru dalam industri game, atau justru menjadi risiko besar? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari rencana ambisius ini.
