Console, Event, News, PC

Tim Flying Dutchman ITB Menangkan Garena Game Jam: Back For Round 2 dengan Game Inovatif “Rotasella”

Tim Flying Dutchman dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mencuri perhatian di Garena Game Jam: Back For Round 2 yang digelar di Universitas Ciputra Surabaya. Mereka meraih juara pertama berkat game kreatif berjudul “Rotasella”, yang memadukan elemen puzzle dan petualangan dengan mekanik dua tombol yang unik. Kompetisi ini diadakan selama 48 jam, dari 24 hingga 26 Januari 2025, dan diikuti oleh 130 pelajar serta mahasiswa dari seluruh Indonesia.

“Rotasella”: Ide Cemerlang dari Latar Belakang Berbeda

Tim Flying Dutchman ITB Menangkan Garena Game Jam: Back For Round 2 dengan Game Inovatif “Rotasella”

Game Rotasella yang berarti “kursi roda” dalam bahasa Latin, dirancang dengan mekanik yang tidak biasa. Dua tombol yang digunakan tidak hanya berfungsi untuk menggerakkan karakter, tetapi juga menjadi bagian dari tantangan di dalam game. Pemain harus memutar otak untuk mengatasi jebakan dan rintangan menuju pintu keluar.

Tim Flying Dutchman, yang terdiri dari Muhammad Jafar Fadli (Teknik Telekomunikasi), Luzhanifa Savina Yasmine (Bioengineering), dan Izzah Imani (Desain Komunikasi Visual), awalnya ragu bisa memenangkan kompetisi. “Kami berasal dari latar belakang yang berbeda, jadi mencari ide bersama itu cukup menantang,” ujar Jafar.

Meski begitu, tim ini berhasil mengatasi perbedaan tersebut dan menciptakan karya inovatif. Mereka bahkan sempat mengalami kendala teknis saat game mereka hampir selesai. “Game kami sempat mengalami bug saat sudah jadi 90%, dan waktu tinggal beberapa jam. Untungnya, kami bisa menyelesaikan masalah itu tepat waktu,” tambah Jafar.

Persaingan Ketat dengan Karya Lainnya

Tim Flying Dutchman ITB Menangkan Garena Game Jam: Back For Round 2 dengan Game Inovatif “Rotasella”

Selain Flying Dutchman, juara kedua dan ketiga juga tidak kalah menarik. Tim Sasalele dari Universitas Indonesia menciptakan game “Alien Brawl”, sedangkan tim Noolean dari Universitas Diponegoro menghasilkan game “Rotary Poison”.

Penghargaan Most Creative Team diberikan kepada tim Wong Telu Wae dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya atas karya mereka yang berjudul “The White Room”. Semua game ini menunjukkan kreativitas luar biasa dari para peserta, yang berhasil menciptakan 28 game inovatif hanya dalam 48 jam.

Kolaborasi dan Dukungan Industri Game Lokal

Acara ini mendapat dukungan besar dari Garena Indonesia serta berbagai pihak, termasuk Kementerian Kominfo, Kemenparekraf, dan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Juri dari tim developer global Garena, termasuk pengembang Free Fire, juga memberikan masukan konstruktif kepada peserta selama sesi mentoring.

“Melalui kompetisi ini, kami ingin menunjukkan bahwa talenta muda Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di industri game. Kami berharap acara ini bisa menjadi langkah awal bagi peserta untuk berkarya lebih jauh,” ungkap Hans Saleh, Country Head Garena Indonesia.

Hadiah dan Kesempatan di IGDX 2025

Tim Flying Dutchman ITB Menangkan Garena Game Jam: Back For Round 2 dengan Game Inovatif “Rotasella”

Selain total hadiah Rp30 juta, para pemenang Garena Game Jam mendapatkan kesempatan berharga untuk memamerkan karya mereka di Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2025. Di sana, mereka dapat bertemu dengan profesional industri game dari seluruh dunia, membuka peluang untuk mengembangkan dan memasarkan karya mereka ke tingkat internasional.

Garena Game Jam: Back For Round 2 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform untuk membangun jaringan dan berbagi ilmu bagi para developer muda. Inilah bukti nyata bahwa masa depan industri game Indonesia berada di tangan yang tepat.

Ikuti perkembangan terbaru tentang Garena Game Jam melalui akun Instagram resmi Garena Indonesia dan nantikan karya-karya berikutnya dari talenta muda Tanah Air!