Buat kamu yang punya ide game keren tapi bingung harus mulai dari mana, SEGA XD punya solusi unik! Cabang SEGA yang fokus pada gamifikasi ini baru saja meluncurkan layanan baru bernama Brain Rental, yang memungkinkan perusahaan dan institusi untuk “menyewa” otak para developer game profesional.
Sewa Kreativitas, Bukan AI

Dalam era di mana AI semakin canggih, SEGA memilih pendekatan yang berbeda. Alih-alih mengandalkan kecerdasan buatan, Brain Rental memungkinkan perusahaan atau badan pemerintahan untuk langsung bekerja dengan developer game sungguhan. Dengan pengalaman industri yang matang, mereka siap membantu menciptakan konsep game, merancang proposal, hingga menyusun strategi pengembangan.
Sayangnya, layanan ini tidak tersedia untuk individu. Jadi, buat kamu yang bercita-cita membuat game sendiri, sepertinya masih harus mencari jalur lain.
Tiga Paket Pilihan Sesuai Kebutuhan
Layanan Brain Rental hadir dalam tiga varian dengan harga berbeda, tergantung pada tingkat keterlibatan yang dibutuhkan. Paket paling murah ditawarkan sekitar 100.000 yen per sesi, yang ditujukan untuk sesi brainstorming ringan. Saat ini, ada 5 developer profesional dengan spesialisasi yang berbeda yang bisa disewa dalam layanan ini.
SEGA belum mengumumkan secara spesifik paket-paket lainnya, tetapi besar kemungkinan opsi yang lebih mahal mencakup dukungan teknis, perancangan gameplay, hingga konsultasi mendalam terkait pasar dan tren industri.
Siapa yang Bisa Menggunakan Brain Rental?

Layanan ini ditujukan untuk perusahaan dan lembaga pemerintahan, bukan individu atau developer indie. Ini berarti Brain Rental lebih cocok untuk perusahaan yang ingin masuk ke industri game, tetapi tidak memiliki tim kreatif atau pengalaman teknis dalam mengembangkan game.
Sudah Ada Klien?
Untuk saat ini, belum ada informasi apakah sudah ada perusahaan yang menggunakan layanan Brain Rental. Namun, dengan konsep unik ini, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat kita akan melihat proyek game yang lahir dari hasil konsultasi bersama developer SEGA.
Dengan adanya layanan ini, SEGA menunjukkan bahwa industri game tidak hanya soal membuat dan menjual game, tetapi juga berbagi ilmu dan pengalaman kepada pihak yang ingin terjun ke dunia ini. Bagaimana menurutmu? Apakah layanan seperti ini akan sukses di luar Jepang?
