Setelah sukses dengan Like a Dragon: Infinite Wealth, SEGA dan RGG Studio kembali menghadirkan kejutan besar bagi para penggemar seri Yakuza. Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii akan resmi dirilis pada 21 Februari 2025 untuk PC (Steam), PS4/PS5, serta Xbox One dan Xbox Series X|S. Dalam wawancara eksklusif dengan Automaton, tim pengembang berbagi cerita soal proses kreatif, tantangan, dan bagaimana mereka tetap membumi meskipun waralaba ini semakin mendunia.
Infinite Wealth: Sukses Tanpa Penyesalan

Saat ditanya mengenai kesuksesan Infinite Wealth, tim RGG Studio, yang terdiri dari Masayoshi Yokoyama (Executive Producer), Hiroyuki Sakamoto (Chief Producer), dan Ryosuke Horii (Producer), mengaku puas dengan hasilnya.
“Kami benar-benar memberikan segalanya dalam game ini, dan tidak ada yang kami sesali,” ujar Sakamoto. Ia menambahkan bahwa game ini mencerminkan visi mereka secara utuh dan diterima dengan sangat baik oleh komunitas.
Namun, alih-alih berfokus pada kritik atau feedback dari pemain secara individual, tim lebih mengandalkan data penjualan dan engagement sebagai indikator utama keberhasilan. “Kalau jutaan orang memainkan game kita, sulit untuk membaca semua opini. Pada akhirnya, angka yang berbicara,” kata Yokoyama.
Mereka juga mengungkap bahwa setiap event demo dan showcase selalu dievaluasi dengan detail agar mereka bisa terus berkembang.
Pirate Yakuza in Hawaii: Dunia Lebih Luas, Gameplay Lebih Dinamis
Dengan Hawaii sebagai latar utama, game ini menghadirkan dunia yang jauh lebih luas dibandingkan game sebelumnya. Namun, ini juga menjadi tantangan tersendiri dalam mendesain sistem pertarungan berbasis action.
“Hawaii sangat luas, dengan jalan-jalan yang lebar. Ini berbeda dengan Kamurocho yang sempit dan padat,” jelas Yokoyama. Dalam game sebelumnya yang berbasis RPG seperti Infinite Wealth, ruang yang luas bisa diisi oleh banyak karakter di layar. Namun, dalam Pirate Yakuza in Hawaii, Majima bertarung sendirian melawan beberapa musuh dalam satu waktu, sehingga ada risiko dunia terlihat kosong.
Untuk mengatasi hal ini, tim menyesuaikan gameplay dengan menambahkan combo serangan yang lebih panjang, jarak dodge yang diperbesar, dan efek pertarungan yang lebih dinamis agar dunia tetap terasa hidup dan intens.
Lebih Panjang dari Gaiden, Tapi Bukan Karena Dipaksakan

Salah satu hal menarik yang diungkap dalam wawancara adalah bahwa game ini memiliki konten yang lebih besar dibanding Like a Dragon Gaiden. Namun, hal ini bukan karena mereka sengaja memperpanjang gameplay, melainkan karena alur cerita yang menuntutnya.
“Kami tidak sengaja menambah durasi game. Ceritanya sendiri yang berkembang lebih panjang dari yang kami perkirakan,” ungkap Yokoyama.
Dengan dunia yang lebih luas, banyak tempat untuk dijelajahi, dan elemen gameplay baru, game ini akhirnya punya konten 1.3 kali lebih besar dari Gaiden. Ini juga menjadi alasan mengapa harga game ini $10 lebih mahal dari Gaiden, sebagai refleksi dari usaha yang lebih besar.
Tetap Menjadi “Orang Biasa”
Salah satu daya tarik utama dari Like a Dragon adalah bagaimana seri ini tetap relatable dan membumi, meskipun karakternya adalah mantan yakuza dengan latar belakang penuh aksi.
Horii menjelaskan bahwa seri ini terkenal dengan karakter-karakternya yang realistis dan manusiawi, bahkan sampai hal-hal kecil seperti membahas gout (asam urat), pinjaman rumah, hingga investasi saham.
“Kamu nggak akan mendengar karakter RPG lain membahas asam urat di dunia fantasi penuh sihir,” candanya. “Tapi ini adalah kenyataan yang kita semua hadapi.”
Inilah yang membuat Like a Dragon tetap unik: kisah-kisahnya berasal dari kehidupan nyata tim pengembangnya. Mereka tidak berusaha terlihat keren atau sok relatable, mereka hanya menulis berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
Majima Kembali, Tapi Tidak Mengingat Apapun
Bagi yang penasaran apakah perlu memainkan game sebelumnya sebelum mencoba Pirate Yakuza in Hawaii, tim menyebut bahwa game ini tetap ramah bagi pemain baru.
Namun, jika ingin memahami nuansa emosionalnya lebih dalam, memainkan Infinite Wealth bisa menjadi pilihan terbaik.
“Majima di game ini kehilangan ingatannya, jadi tidak akan banyak karakter lama yang muncul. Tapi mengetahui latar belakang Infinite Wealth bisa membuat kamu lebih merasakan dampak emosional dari cerita barunya,” jelas Yokoyama.
Dengan dunia yang lebih luas, sistem pertarungan yang lebih dinamis, serta kisah yang tetap kuat, Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menjanjikan pengalaman baru yang menarik dalam waralaba ini.
Meskipun begitu, tim RGG tetap setia pada identitas mereka – orang-orang biasa yang menciptakan game luar biasa tanpa perlu berpura-pura jadi “tokoh besar” dalam industri ini.
Game ini siap meluncur pada 21 Februari 2025, jadi bersiaplah untuk kembali ke dunia Like a Dragon dengan gaya yang lebih segar dan berbeda!
Bagaimana? Sudah siap berlayar bersama Majima di Hawaii
