NVIDIA kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan Reflex 2, teknologi low latency yang diklaim mampu meningkatkan responsivitas gaming hingga 75%. Sayangnya, fitur ini hanya tersedia untuk GPU GeForce RTX 50 Series saat peluncuran, dengan dukungan untuk kartu grafis generasi sebelumnya yang masih belum memiliki kepastian kapan akan tersedia.
Eksklusivitas RTX 50 Series: Alasan di Balik Keputusan NVIDIA

NVIDIA menyebut bahwa pembatasan ini bukan tanpa alasan. Reflex 2 bekerja dengan Frame Warp, sebuah teknologi yang menyelaraskan pergerakan kamera dalam game dengan input terbaru dari mouse atau controller. Ini memungkinkan respons lebih cepat dan akurasi lebih tinggi dalam game kompetitif, terutama genre shooter seperti THE FINALS dan VALORANT.
Frame Warp sendiri memanfaatkan Machine Frame Generation dari DLSS 4, teknologi peningkatan performa berbasis AI yang hanya tersedia di RTX 50 Series. Karena fitur ini berpotensi meningkatkan latensi tambahan, NVIDIA memutuskan untuk mengoptimalkan Reflex 2 khusus untuk GPU terbaru mereka sebelum memperluasnya ke model lama.
Seberapa Efektif Reflex 2?

Dalam pengujian dengan Ryzen 9 9950X dan RTX 5070 di resolusi 4K, Reflex 2 berhasil mengurangi latensi dalam game THE FINALS dari 56ms menjadi hanya 14ms—peningkatan drastis dibandingkan Reflex 1 yang hanya menurunkan hingga 27ms.
Namun, berita buruknya adalah belum ada kepastian kapan Reflex 2 akan tersedia untuk kartu grafis RTX generasi lama. NVIDIA juga belum memberikan roadmap resmi terkait pembaruan driver yang akan membawa fitur ini ke GPU sebelumnya.
Apakah NVIDIA Reflex 2 Layak Diperhatikan?
Bagi gamer kompetitif yang ingin performa maksimal, Reflex 2 menjadi fitur yang menarik, terutama bagi pengguna RTX 50 Series yang ingin pengalaman gaming dengan latensi super rendah. Namun, bagi pemilik GPU RTX generasi lama, keputusan NVIDIA untuk membatasi fitur ini di awal peluncuran tentu terasa kurang adil.
Apakah NVIDIA akan membawa Reflex 2 ke RTX 40 atau bahkan 30 Series? Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu dan melihat perkembangan selanjutnya. Bagaimana menurut kamu? Apakah eksklusivitas ini strategi cerdas atau justru mengecewakan?
