Game Mobile, News

Guitar Hero Kembali Setelah 10 Tahun, Tapi Bukan Seperti yang Kita Harapkan

Setelah satu dekade tanpa kabar, Guitar Hero akhirnya kembali. Namun, bukan dalam bentuk yang diinginkan para penggemarnya. Alih-alih mendapatkan game konsol dengan gitar plastik legendaris, Activision justru mengumumkan bahwa Guitar Hero terbaru akan hadir sebagai game mobile.

Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resmi Activision pada Sabtu (2/3/2025). Sayangnya, alih-alih membuat penggemar bersemangat, kabar ini justru menimbulkan banyak kekecewaan. Pasalnya, banyak yang meragukan apakah pengalaman bermain Guitar Hero di layar sentuh bisa menandingi sensasi bermain dengan gitar fisik.

Guitar Hero di Mobile, Bisa Tetap Seru?

Sebagai game ritme, Guitar Hero selalu identik dengan penggunaan gitar kontroler yang memberikan pengalaman bermain yang unik dan adiktif. Namun, untuk versi mobile ini, belum ada informasi apakah game ini akan mendukung penggunaan kontroler eksternal atau hanya mengandalkan layar sentuh.

Banyak penggemar juga khawatir bahwa Guitar Hero Mobile akan dipenuhi dengan microtransaction, seperti harga lagu yang mahal untuk dimainkan. Beberapa spekulasi bahkan menyebutkan bahwa Activision bisa saja menjual lagu secara terpisah dengan harga sekitar $5 per lagu, yang tentunya bisa membuat pengalaman bermain terasa kurang menyenangkan.

Iklan AI yang Dipertanyakan

Guitar Hero Kembali Setelah 10 Tahun, Tapi Bukan Seperti yang Kita Harapkan

Tak hanya soal format game yang mengecewakan, pengumuman Guitar Hero terbaru juga mendapat kritik tajam karena penggunaan iklan yang diduga dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Banyak pengguna media sosial yang menyoroti betapa anehnya tampilan visual dalam iklan tersebut, mulai dari bentuk speaker yang tidak proporsional hingga ekspresi penonton yang tampak tidak alami.

Seorang pengguna Instagram bahkan mengklaim bahwa gambar dalam iklan tersebut dibuat menggunakan Midjourney 1.0, versi awal dari AI generatif yang terkenal dengan hasil visual yang masih kasar. Dengan nilai pasar miliaran dolar, keputusan Activision untuk menggunakan AI alih-alih membayar seorang seniman sungguhan jelas menimbulkan tanda tanya besar.

Kekecewaan Penggemar

Reaksi penggemar terhadap pengumuman ini sebagian besar negatif. Banyak yang kecewa karena Guitar Hero tidak kembali dalam format klasiknya, melainkan sebagai game mobile yang berpotensi penuh dengan transaksi mikro. Ditambah dengan iklan yang tampak dibuat secara asal-asalan, banyak yang mempertanyakan keseriusan Activision dalam menghidupkan kembali salah satu franchise game ritme paling ikonik ini.

Apakah Guitar Hero Mobile akan mampu membuktikan diri dan mendapatkan tempat di hati penggemarnya? Ataukah ini hanya akan menjadi satu lagi eksperimen gagal dari Activision? Kita tunggu saja perkembangannya.