Capcom tampaknya semakin serius dalam menghidupkan kembali franchise-franchise lamanya yang sempat vakum. Setelah sukses membawa kembali Onimusha melalui proyek terbaru Onimusha: Way of the Sword, kini muncul harapan bagi penggemar Dino Crisis. Baru-baru ini, Capcom diketahui telah mendaftarkan trademark baru untuk Dino Crisis di Jepang, memicu spekulasi besar mengenai potensi kebangkitan franchise survival horror ikonik tersebut.

Langkah Capcom: Sekadar Pembaruan atau Rencana Besar?

Dilaporkan oleh Gematsu, Capcom telah mendaftarkan hak merek dagang Dino Crisis pada 4 Maret 2025, yang kemudian dipublikasikan pada 11 Maret 2025. Langkah ini tentu menimbulkan banyak spekulasi. Apakah ini hanya sekadar pembaruan hak merek tanpa rencana besar, atau benar-benar menjadi tanda kebangkitan Dino Crisis?

Sejarah mencatat bahwa Capcom sering kali melakukan strategi serupa sebelum mengumumkan proyek besar. Sebagai contoh, sebelum Devil May Cry 5 diumumkan, Capcom lebih dulu merilis trilogi remaster Devil May Cry. Hal serupa juga terjadi pada Onimusha, di mana mereka merilis Onimusha: Warlords Remaster sebelum akhirnya mengumumkan Onimusha: Way of the Sword. Dengan pola ini, ada kemungkinan Dino Crisis juga sedang dalam jalur yang sama—dimulai dari rilis ulang versi klasiknya, lalu berlanjut ke remake atau bahkan game baru.

Tanda-Tanda Kebangkitan?

Selain pendaftaran trademark, Capcom juga telah merilis dua seri klasik Dino Crisis di platform GOG (Good Old Games). Langkah ini sering kali digunakan sebagai tes pasar untuk mengukur seberapa besar minat pemain terhadap franchise lama. Jika responnya positif, bukan mustahil Capcom akan serius mempertimbangkan remake atau sekuel baru.

Relevansi Dino Crisis sebagai game survival horror juga masih sangat kuat. Dengan tren remake yang semakin populer—seperti Resident Evil 2 Remake yang sukses besar—banyak penggemar berharap Dino Crisis juga mendapatkan perlakuan yang sama. Mengingat game ini memiliki basis penggemar yang loyal dan terus menyerukan remake dalam beberapa tahun terakhir, peluang kebangkitannya semakin besar.

Apa Itu Dino Crisis?

Bagi yang belum familiar, Dino Crisis adalah game survival horror ciptaan Shinji Mikami, sosok di balik Resident Evil. Game ini pertama kali rilis pada 1999 untuk PlayStation dan menjadi salah satu game survival horror paling ikonik pada masanya. Dengan gameplay yang memiliki elemen mirip Resident Evil klasik—mulai dari eksplorasi, pemecahan teka-teki, hingga pengelolaan sumber daya—perbedaan utama dari Dino Crisis terletak pada musuhnya: dinosaurus buas yang jauh lebih cepat dan agresif dibandingkan zombie.

Seri pertama dan keduanya mendapat banyak pujian karena berhasil menghadirkan pengalaman survival horror yang unik, tetapi franchise ini terhenti setelah Dino Crisis 3 rilis di Xbox pada 2003. Sayangnya, seri ketiga dianggap gagal karena perubahan drastis pada konsep dan latar ceritanya, membuat banyak penggemar kecewa.

Harapan Penggemar untuk Remake

Sejak Resident Evil 2 Remake membuktikan bahwa game klasik bisa dihidupkan kembali dengan teknologi modern, banyak yang berharap Capcom akan melakukan hal serupa dengan Dino Crisis. Grafik yang lebih realistis, mekanisme gameplay yang diperbarui, serta AI dinosaurus yang lebih canggih tentu bisa menjadikan Dino Crisis Remake sebagai game survival horror yang mendebarkan.

Namun, hingga saat ini, Capcom belum memberikan pernyataan resmi terkait masa depan Dino Crisis. Dengan pendaftaran merek dagang yang baru ini, penggemar hanya bisa menunggu apakah franchise ini benar-benar akan kembali atau hanya sekadar pengamanan hak cipta tanpa rencana lebih lanjut.

Untuk saat ini, yang bisa dilakukan oleh para penggemar adalah tetap berharap dan terus mendukung Capcom agar proyek ini bisa terwujud. Jika tren remake dan reboot dari franchise klasik terus berlanjut, bukan tidak mungkin Dino Crisis akan kembali menjadi salah satu game survival horror paling mendebarkan di era modern.