Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Sulit Hingga Paling Mudah!

Shadow of the Colossus adalah salah satu game klasik di PS2 yang masih dibicarakan hingga sekarang. Game ini menghadirkan pengalaman bertarung melawan 16 Colossi raksasa dengan dunia yang luas dan atmosfer yang megah. Setiap Colossus (The Colossi) memiliki cara unik untuk dikalahkan, membuat setiap pertarungan menjadi tantangan tersendiri.

Dalam artikel ini, JagoGame akan membahas semua Colossus (The Colossi) dari yang paling sulit hingga yang paling mudah. Bagi para pemula, daftar ini bisa jadi panduan dalam memahami strategi dan tantangan di setiap pertarungan. Yuk simak daftarnya berikut ini gaes!

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus

1. Gaius (Colossus ke-3) – Pertarungan Boss Paling Ikonik

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Gaius adalah salah satu Colossus yang paling diingat. Dengan desain menyerupai ksatria besar yang membawa pedang batu raksasa, pertarungan ini terasa seperti duel epik antara manusia dan raksasa. Hal yang membuat pertarungan ini menarik adalah mekanisme serangan Gaius yang dapat digunakan untuk menjatuhkan pertahanannya.

Cara mengalahkannya membutuhkan strategi. Pemain harus memancing Gaius untuk menyerang dengan pedangnya ke platform logam di arena. Ketika pedangnya menghantam platform tersebut, bagian pelindung lengannya akan pecah, membuka jalur bagi pemain untuk memanjat tubuhnya. Dari sana, pemain harus naik ke kepala dan titik lemahnya untuk memberikan serangan fatal.

Namun, bukan hanya strateginya yang membuat Gaius begitu berkesan, tetapi juga atmosfer pertarungannya. Arena yang berada di atas platform terapung memberikan kesan pertempuran megah dan dramatis. Ditambah lagi dengan animasi Gaius yang terasa lebih realistis dibanding Colossus lainnya, di mana setiap gerakannya memberikan kesan bahwa ia memang mencoba menyingkirkan pemain yang menempel di tubuhnya.

Bagi pemain yang ingin mencoba speedrun, ada trik unik yang bisa digunakan. Alih-alih menunggu Gaius menyerang platform logam, beberapa pemain yang sudah ahli bisa langsung melompat dari pedang ke tubuhnya dengan presisi tinggi. Meskipun sulit, trik ini bisa menghemat banyak waktu dalam pertarungan.

Secara keseluruhan, Gaius adalah salah satu pertarungan Colossus yang paling menegangkan dan memuaskan dalam game ini. Dengan desain yang epik, mekanik yang cerdas, serta atmosfer yang mendukung, ia pantas berada di peringkat tertinggi sebagai boss terbaik.

2. Avion (Colossus ke-5) – Burung Raksasa yang Mempesona

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Avion adalah salah satu pertarungan Colussus paling spektakuler. Berbeda dengan banyak Colossus lainnya yang berbasis di darat, Avion adalah seekor burung raksasa yang terbang tinggi di atas danau besar. Ini memberikan pengalaman bertarung yang sangat berbeda, karena pemain harus melompat ke tubuh Avion saat ia terbang rendah.

Strategi untuk mengalahkan Avion cukup menarik. Pemain harus berdiri di atas reruntuhan dan menembakkan panah ke tubuh Avion agar dia menyerang balik. Ketika Avion menyelam untuk menyerang pemain, ada momen singkat di mana pemain harus melompat ke sayapnya. Dari situ, tantangan utama adalah bertahan saat Avion terbang dan berputar-putar di udara.

Yang membuat pertarungan ini luar biasa adalah sensasi ketinggian yang nyata. Saat Avion terbang dengan cepat, angin kencang dan gerakannya yang dinamis membuat pemain benar-benar merasa seperti sedang bertarung di udara. Ini adalah salah satu pertarungan paling mendebarkan, terutama karena animasi burung ini sangat mulus, membuatnya terasa hidup.

Bagi pemain yang ingin menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat, ada trik speedrun menarik. Saat Avion melakukan putaran di udara, pemain yang mahir bisa melepaskan genggaman dan langsung melompat ke bagian tubuh lain tanpa perlu memanjat secara perlahan. Ini bisa memangkas waktu pertarungan secara signifikan.

Selain mekaniknya yang luar biasa, Avion juga memiliki desain yang sangat keren dengan bulu-bulu berbatu dan sayap yang luas. Musik yang mengiringi pertarungan juga menambah kesan dramatis, membuat momen ini benar-benar terasa sinematik. Pertarungan melawan Avion adalah salah satu yang paling memorable. Dengan elemen platforming udara yang unik dan desain epik, ia dengan mudah menjadi salah satu Colossus terbaik dalam game ini.

3. Phalanx (Colossus ke-13) – Naga Pasir yang Elegan

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Phalanx adalah salah satu Colossus paling unik dalam game ini. Ia adalah Colossus berbentuk naga pasir raksasa yang mengapung di udara menggunakan kantung gas besar di tubuhnya. Tidak seperti kebanyakan Colossus lainnya, Phalanx tidak menyerang pemain secara langsung, membuat pertarungan ini lebih seperti berburu daripada pertempuran biasa.

Untuk mengalahkan Phalanx, pemain harus menembak kantung gasnya dengan panah. Ketika cukup banyak kantung gas yang bocor, Phalanx akan turun ke tanah, membuka kesempatan bagi pemain untuk melompat ke tubuhnya menggunakan kuda. Dari situ, pemain harus memanjat tubuhnya dan menyerang titik lemahnya yang tersembunyi di sayapnya.

Yang membuat pertarungan ini istimewa adalah skalanya. Phalanx adalah salah satu Colossus terbesar dalam game, dan saat pemain memanjat tubuhnya, mereka akan merasa benar-benar kecil dibandingkan dengan raksasa ini. Momen di mana pemain berlari di sepanjang tubuhnya sementara ia perlahan naik kembali ke langit adalah salah satu yang paling epik dalam game ini.

Selain itu, pertarungan melawan Phalanx juga memberikan pengalaman yang lebih tenang dibandingkan Colossus lainnya. Tidak ada serangan mendadak atau gerakan agresif dari Phalanx, hanya perasaan megah dari mengejar makhluk kolosal di gurun yang luas. Ini memberikan pengalaman yang berbeda dari pertarungan Colossus lainnya yang lebih intens.

Bagi pemain yang ingin speedrun, ada teknik menarik yang bisa digunakan. Jika pemain cukup cepat, mereka bisa langsung melompat ke tubuh Phalanx setelah menembak kantung gasnya, tanpa perlu menunggu dia turun sepenuhnya ke tanah. Ini bisa menghemat banyak waktu dan membuat pertarungan lebih efisien.

Secara keseluruhan, Phalanx adalah Colossus yang memberikan pengalaman bertarung yang unik dan megah. Dengan desainnya yang spektakuler, strategi yang menarik, serta atmosfer yang mendukung, pertarungan melawan Phalanx adalah salah satu yang paling mengesankan.

4. Barba (Colossus ke-6) – Raksasa Berjanggut yang Cerdas

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Barba adalah salah satu Colossus yang memiliki desain humanoid dengan wajah yang menyerupai seorang prajurit tua. Salah satu fitur uniknya adalah janggut panjangnya, yang menjadi bagian penting dalam strategi pertarungan.

Untuk mengalahkan Barba, pemain harus memancingnya untuk menunduk dan melihat ke tempat persembunyian mereka. Ketika ia mendekat, pemain bisa melompat dan memegang janggutnya, lalu memanjat tubuhnya untuk mencapai titik lemahnya.

Yang membuat Barba menarik adalah AI-nya yang terasa lebih cerdas dibanding Colossus lain. Ia memiliki gerakan yang realistis dan tampaknya benar-benar berusaha mencari pemain, tidak hanya sekadar menyerang secara acak. Ini membuat pertarungan terasa lebih menegangkan karena pemain harus benar-benar memanfaatkan lingkungan untuk menghindari serangannya.

Selain itu, desain visualnya juga sangat menawan. Barba terlihat seperti raksasa batu tua yang telah hidup selama ribuan tahun, dengan tubuh yang tertutup lumut dan mata yang tajam. Setiap gerakannya terasa berat dan penuh tenaga, memberikan kesan bahwa ini adalah lawan yang benar-benar kuat.

Speedrun dari pertarungan ini bisa dilakukan dengan cara menarik. Pemain yang sudah mahir bisa menggunakan trik melompat langsung dari jari Barba ke kepalanya tanpa perlu memanjat tubuhnya terlebih dahulu. Ini adalah salah satu cara tercepat untuk menyelesaikan pertarungan. Barba adalah salah satu Colossus yang memiliki keseimbangan antara strategi, tantangan, dan desain visual yang menarik. Dengan AI yang lebih cerdas dan mekanik bertarung yang unik, ia memberikan pengalaman pertarungan yang menantang tetapi tetap menyenangkan.

5. Valus (Colossus ke-1) – Pengenalan Epik ke Dunia Colossi

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Valus adalah Colossus pertama yang dihadapi pemain dalam game ini, dan berfungsi sebagai tutorial yang memperkenalkan konsep dasar permainan. Dengan desain menyerupai raksasa berbentuk humanoid besar yang berjalan perlahan, Valus memberikan pengalaman pertama yang menggugah bagi pemain baru.

Pertarungan melawan Valus berfungsi untuk mengajarkan pemain cara memanjat Colossus, mencari titik lemahnya, dan menyerangnya menggunakan pedang. Pemain harus memanjat tubuhnya dengan memanfaatkan bulu-bulu yang tersebar di badannya. Salah satu hal unik dalam pertarungan ini adalah bagaimana pemain bisa menggunakan lingkungan, seperti memanfaatkan punggung Valus yang lebih rendah untuk naik ke bagian atas tubuhnya.

Meski Valus adalah Colossus pertama, itu tidak berarti ia terlalu mudah. Pemain yang belum terbiasa dengan mekanisme memanjat mungkin akan kesulitan bertahan di tubuh Valus saat ia mulai menggoyangkan dirinya. Stamina menjadi elemen penting dalam pertarungan, karena jika pemain kehabisan tenaga saat masih menggantung di tubuh Colossus, mereka bisa terjatuh dan harus mulai mendaki dari awal.

Dari sisi desain, Valus memiliki tampilan seperti makhluk purba yang sudah lama hidup di dunia game ini. Tubuhnya ditumbuhi lumut dan batu, memperlihatkan bahwa ia sudah ada selama ribuan tahun tanpa tersentuh manusia. Efek suara dan musik yang muncul selama pertarungan juga membantu menciptakan atmosfer yang menegangkan sekaligus megah.

Bagi speedrunner, ada cara cepat untuk mengalahkan Valus. Pemain yang sudah ahli dapat langsung melompat ke bagian kepalanya dari lompatan awal tanpa harus mendaki tubuhnya dari kaki. Ini membutuhkan presisi tinggi, tetapi bisa menghemat banyak waktu dalam pertarungan.

Sebagai Colossus pertama, Valus sukses memberikan pengalaman awal yang luar biasa bagi pemain. Dengan desainnya yang ikonik, mekanisme pertarungan yang sederhana tapi efektif, serta atmosfer epik yang mengiringi, pertarungan melawan Valus adalah pembuka yang sempurna untuk petualangan pada game ini.

6. Basaran (Colossus ke-9) – Pertarungan Taktis dengan Geyser

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Basaran adalah salah satu Colossus dengan desain unik yang menyerupai kura-kura raksasa dengan lapisan batu keras sebagai pelindung tubuhnya. Tidak seperti Colossus lainnya yang lebih agresif, Basaran lebih defensif, membuat pertarungan ini lebih fokus pada strategi dibandingkan refleks cepat.

Untuk mengalahkan Basaran, pemain harus memancingnya ke area yang memiliki geyser aktif. Ketika Basaran berjalan di atas geyser yang sedang meletus, ia akan kehilangan keseimbangan dan terguling, mengekspos titik lemahnya di bawah perutnya. Di sinilah pemain harus cepat bergerak untuk memanjat tubuhnya dan menyerang titik lemahnya sebelum ia kembali berdiri.

Keunikan dari pertarungan ini adalah bagaimana lingkungan menjadi faktor utama dalam mengalahkan Colossus. Pemain harus memperhatikan posisi geyser dan waktu letusannya agar bisa menjebak Basaran di tempat yang tepat. Ini menambah elemen taktis dalam pertarungan, yang membedakannya dari Colossus lainnya yang lebih mengandalkan pertempuran langsung.

Meskipun Basaran terlihat lambat dan berat, ia tetap bisa menyerang dengan menembakkan bola api dari mulutnya. Serangan ini cukup kuat dan bisa membuat pemain kehilangan keseimbangan jika tidak berhati-hati. Oleh karena itu, menghindari serangannya sambil mencari posisi yang tepat menjadi tantangan tersendiri dalam pertarungan ini.

Dalam speedrun, ada cara unik untuk mempercepat pertarungan melawan Basaran. Pemain yang mahir dapat melompat ke tubuhnya lebih cepat tanpa menunggu geyser sepenuhnya menjatuhkannya, meskipun metode ini cukup sulit dilakukan.

Dengan desainnya yang unik dan mekanisme pertarungan berbasis strategi, Basaran memberikan pengalaman yang berbeda dari Colossus lainnya. Ia membuktikan bahwa tidak semua pertarungan harus berfokus pada kecepatan dan refleks, tetapi juga bisa melibatkan pemanfaatan lingkungan yang cerdas.

7. Dirge (Colossus ke-10) – Kejar-kejaran dengan Ular Pasir

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Dirge adalah salah satu Colossus paling menegangkan dalam game ini. Berbeda dari Colossus lainnya yang lebih statis, Dirge adalah seekor ular pasir raksasa yang bergerak cepat di bawah pasir, menciptakan pertempuran yang sangat dinamis dan mendebarkan. Strategi untuk mengalahkan Dirge adalah dengan menunggangi kuda dan memancingnya untuk mengejar pemain. Saat Dirge meluncur di bawah pasir, pemain harus menembakkan panah ke matanya. Jika berhasil, Dirge akan kehilangan kendali dan menabrak dinding, membuka kesempatan bagi pemain untuk memanjat tubuhnya dan menyerang titik lemahnya.

Keunikan pertarungan ini terletak pada penggunaan kuda, Agro, sebagai bagian dari strategi utama. Pemain harus mampu mengendalikan Agro dengan baik sambil tetap fokus membidik mata Dirge, yang bergerak cepat di belakang mereka. Ini membuat pertarungan terasa sangat mendebarkan dan berbeda dari pertarungan lainnya.

Salah satu tantangan terbesar dalam pertarungan ini adalah AI Dirge yang agresif. Jika pemain tidak cukup cepat dalam membidik matanya, Dirge dapat menyerang dengan cepat, membuat pemain terjatuh dari kuda dan kehilangan momentum. Oleh karena itu, refleks cepat dan ketepatan membidik menjadi kunci utama dalam pertempuran ini.

Dalam speedrun, pemain dapat mencoba memanjat tubuh Dirge lebih cepat dengan melompat ke titik lemahnya segera setelah ia menabrak dinding, tanpa harus menunggu dia sepenuhnya diam. Dengan desainnya yang menakutkan dan pertempuran yang penuh aksi, Dirge adalah salah satu Colossus paling mendebarkan dalam game ini. Ia menambahkan elemen kecepatan dan intensitas yang jarang ditemukan dalam pertarungan lainnya, menjadikannya salah satu Colossus paling menarik dalam game ini.

8. Malus (Colossus ke-16) – Pertarungan Akhir yang Megah

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Malus adalah Colossus terakhir dalam game dan juga yang paling besar serta megah. Ia adalah raksasa berbentuk humanoid dengan desain menyerupai benteng bergerak, memberikan kesan pertarungan akhir yang epik dan dramatis.

Pertarungan melawan Malus sangat berbeda dari Colossus lainnya. Pemain tidak bisa langsung mendekatinya karena ia menembakkan proyektil api yang sangat kuat. Sebagai gantinya, pemain harus menggunakan lingkungan sekitar sebagai perlindungan dan perlahan-lahan mendekatinya dengan bergerak dari satu titik persembunyian ke titik lainnya.

Begitu berhasil mendekati Malus, tantangan utama berikutnya adalah memanjat tubuhnya. Ini bukan tugas yang mudah karena Malus memiliki banyak rintangan, termasuk tangan yang terus mencoba mengusir pemain. Pemain harus mencari celah untuk memanjat dari tangannya ke bahu, lalu menuju ke titik lemahnya di kepala.

Salah satu hal yang membuat pertarungan ini luar biasa adalah atmosfernya. Cuaca berubah menjadi badai dengan hujan deras yang menciptakan suasana pertarungan yang lebih dramatis. Musik latar yang epik juga menambah ketegangan, membuat pertarungan melawan Malus terasa seperti klimaks dari perjalanan panjang yang telah dilalui pemain.

Bagi speedrunner, ada teknik untuk mempercepat pertarungan dengan melompat langsung ke tangannya dan menghindari sebagian besar rintangan di jalur pendakian. Ini membutuhkan timing yang sangat presisi, tetapi jika berhasil, bisa menghemat banyak waktu. Sebagai Colossus terakhir, Malus memberikan pengalaman pertempuran yang benar-benar epik. Dengan ukuran yang masif, strategi yang lebih menantang, serta atmosfer yang dramatis, pertarungan melawan Malus adalah akhir yang sempurna.

9. Hydrus (Colossus ke-7) – Teror di Dasar Air

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Hydrus adalah Colossus berbentuk belut listrik raksasa yang bersembunyi di kedalaman danau gelap. Berbeda dengan Colossus lainnya, pertarungan ini sepenuhnya terjadi di dalam air, memberikan tantangan unik dalam segi mobilitas dan strategi bertahan.

Saat pertama kali memasuki arena, pemain hanya bisa melihat ekor panjang Hydrus yang bergerak di bawah air. Ia sesekali muncul ke permukaan dengan tiga duri listrik di punggungnya yang bisa melumpuhkan pemain jika terkena. Tidak ada tempat untuk bersembunyi, dan satu-satunya cara untuk mengalahkannya adalah dengan menunggunya mendekat, lalu melompat ke tubuhnya saat ia berenang ke permukaan.

Begitu berhasil naik ke punggungnya, tantangan berikutnya adalah bertahan. Hydrus akan menyelam kembali ke dalam air sambil mengguncang tubuhnya, berusaha membuat pemain terjatuh. Satu-satunya pilihan adalah berpegangan erat hingga ia kembali muncul ke permukaan. Pemain harus menyerang titik lemahnya satu per satu, menonaktifkan duri listriknya agar bisa mencapai kepala dan memberikan serangan akhir.

Ketegangan dalam pertarungan ini berasal dari atmosfernya yang gelap dan suram. Suara air yang dalam, pencahayaan redup, dan gerakan Hydrus yang terasa tidak terduga membuatnya menjadi salah satu Colossus yang paling menegangkan.

Bagi speedrunner, ada teknik untuk langsung melompat ke bagian belakang tubuhnya dan menyerang titik lemahnya secepat mungkin sebelum ia menyelam terlalu dalam. Dengan strategi yang tepat, pertarungan ini bisa diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi tetap membutuhkan keberanian dan ketepatan.

Hydrus memberikan pengalaman yang unik dalam game ini. Dengan atmosfer menyeramkan, mobilitas terbatas, dan ancaman listriknya, pertarungan melawan Hydrus bisa menjadi salah satu momen paling menegangkan dalam game.

10. Cenobia (Colossus ke-14) – Predator Liar yang Brutal

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Cenobia adalah salah satu Colossus terkecil, tetapi juga salah satu yang paling agresif. Berbentuk seperti singa batu dengan duri di punggungnya, Cenobia tidak hanya bergerak cepat, tetapi juga terus menyerang pemain tanpa henti, memberikan tantangan tersendiri dalam pertarungan ini. Arena pertempuran melawan Cenobia adalah reruntuhan kuno yang dipenuhi pilar-pilar rapuh. Pemain tidak bisa langsung menyerangnya karena tubuhnya masih terlindungi oleh lapisan armor yang tebal. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengalahkannya adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.

Strateginya adalah memancing Cenobia untuk menabrak pilar yang lemah. Setiap kali ia menabrak sebuah pilar, struktur di atasnya akan mulai runtuh, menciptakan jalur bagi pemain untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Proses ini harus dilakukan beberapa kali hingga akhirnya pilar terakhir runtuh dan menimpa Cenobia, menghancurkan armornya dan mengekspos titik lemahnya di punggungnya.

Setelah armornya hancur, pemain bisa langsung memanjat tubuhnya dan memberikan serangan mematikan. Namun, ini bukan tugas yang mudah karena Cenobia akan terus mengguncangkan tubuhnya dan mencoba menjatuhkan pemain.

Pertarungan melawan Cenobia terasa berbeda dibandingkan dengan Colossus lainnya karena intensitasnya yang tinggi. Pemain harus terus bergerak, menghindari serangannya, dan mencari cara untuk menjatuhkan pilar secepat mungkin sebelum stamina habis.

Speedrunner sering menggunakan teknik lompat cepat dari platform untuk langsung naik ke tubuh Cenobia tanpa harus menjatuhkan semua pilar, tetapi teknik ini membutuhkan presisi tinggi. Dengan kecepatan tinggi, agresi tanpa henti, dan elemen platforming yang intens, Cenobia menjadi salah satu Colossus yang paling menegangkan untuk dilawan dalam game ini.

11. Pelagia (Colossus ke-12) – Monster Air yang Sulit Dikendalikan

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Pelagia adalah Colossus yang unik dalam hal mekanik pertarungannya. Berbeda dengan Hydrus yang mengandalkan serangan listrik langsung, Pelagia justru bisa dikendalikan secara tidak langsung oleh pemain. Dengan tubuh besar yang menyerupai kura-kura raksasa dan tanduk karang di kepalanya, Pelagia adalah salah satu Colossus yang paling sulit untuk diprediksi.

Pemain harus berenang menuju tubuhnya tanpa terkena serangan listriknya yang bisa menghancurkan HP dengan cepat. Begitu berhasil naik ke punggungnya, tantangan berikutnya adalah bagaimana mengarahkannya ke tempat yang tepat. Pelagia tidak memiliki titik lemah yang langsung bisa diserang. Sebagai gantinya, pemain harus memukul gigi hijaunya untuk mengarahkan pergerakannya ke sebuah daratan di sekitar arena.

Setelah berhasil mengarahkannya ke tempat yang benar, Pelagia akan mengangkat tubuhnya, mengekspos titik lemahnya di bagian perut. Pemain harus cepat turun dan menyerangnya sebelum ia kembali masuk ke dalam air. Pertarungan ini cukup menyebalkan karena Pelagia sering bergerak tidak sesuai keinginan pemain. Selain itu, berenang bolak-balik untuk naik ke tubuhnya juga bisa menjadi hal yang membosankan.

Bagi speedrunner, ada cara untuk langsung melompat ke bagian kepala Pelagia tanpa harus mengarahkannya ke daratan, tetapi teknik ini membutuhkan posisi yang sangat tepat. Pelagia adalah contoh Colossus yang lebih mengandalkan taktik daripada aksi langsung. Walaupun pertarungannya tidak terlalu sulit, mekaniknya bisa membuat frustasi bagi pemain yang tidak sabar.

12. Argus (Colossus ke-15) – Sang Raksasa Bertombak

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Argus adalah Colossus humanoid besar yang menggunakan senjata berat dalam pertarungan. Dengan tubuh kokoh dan ekspresi ganas, ia memberikan kesan sebagai salah satu musuh yang paling tangguh dalam game ini. Pertarungan melawan Argus tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga strategi. Pemain tidak bisa langsung memanjat tubuhnya karena tidak ada jalur yang tersedia. Sebagai gantinya, pemain harus menggunakan pilar-pilar besar di arena untuk menciptakan jalan menuju tubuhnya.

Strateginya adalah memancing Argus untuk menyerang dan menghancurkan bagian tertentu dari arena. Ketika pilar runtuh, pemain bisa menggunakannya untuk naik ke bagian yang lebih tinggi dan akhirnya mencapai tubuh Argus. Begitu berhasil naik, pemain harus berhati-hati karena Argus memiliki serangan yang bisa mengguncangkan dan menjatuhkan pemain dengan mudah. Titik lemahnya berada di kepala dan tangan, yang berarti pemain harus terus bergerak untuk mencari momen yang tepat dalam menyerangnya.

Keunikan pertarungan ini adalah bagaimana Argus tetap mempertahankan senjatanya hampir sepanjang pertarungan. Tidak seperti Colossus lainnya yang kehilangan keseimbangan begitu titik lemahnya diserang, Argus tetap memberikan perlawanan sengit hingga akhir. Bagi speedrunner, ada cara untuk langsung melompat ke tangan Argus saat ia menyerang, melewati seluruh puzzle platforming dan langsung ke titik lemahnya. Sebagai Colossus humanoid terakhir sebelum pertarungan akhir, Argus memberikan pengalaman pertarungan yang megah dan penuh strategi.

13. Quadratus (Colossus ke-2) – Sang Penjaga Kuno

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Quadratus adalah Colossus kedua yang dihadapi pemain dan berfungsi sebagai tutorial lanjutan dalam game. Bentuknya menyerupai banteng raksasa dengan kaki besar yang bisa menghancurkan tanah saat ia berjalan. Sebagai Colossus berkaki empat pertama yang dihadapi pemain, Quadratus memberikan gambaran tentang bagaimana menghadapi musuh yang jauh lebih besar dan lebih tangguh. Meskipun bergerak dengan lambat, langkahnya yang berat bisa menciptakan gelombang kejut yang membuat pemain kesulitan mendekatinya.

Strategi untuk mengalahkannya cukup sederhana. Pemain harus menggunakan panah untuk menembak titik lemah di bagian bawah kakinya. Begitu ia tersandung dan jatuh, pemain bisa langsung memanjat tubuhnya menuju titik lemahnya di kepala dan punggungnya. Meskipun bukan pertarungan yang terlalu sulit, Quadratus tetap memberikan tantangan tersendiri bagi pemain pemula yang masih beradaptasi dengan mekanik permainan. Dengan ukurannya yang besar dan gerakannya yang kuat, ia mengajarkan pemain pentingnya mencari titik lemah dan memanfaatkan strategi yang tepat dalam menghadapi Colossus.

Speedrunner sering menggunakan teknik lompat cepat untuk langsung naik ke tubuhnya tanpa harus menjatuhkan kakinya, tetapi ini memerlukan koordinasi yang sangat baik. Sebagai Colossus awal dalam game, Quadratus mungkin tidak sekompleks Colossus lainnya, tetapi tetap memberikan pengalaman pertarungan yang mengesankan. Dengan desain klasik dan strategi sederhana, ia menjadi langkah awal yang baik sebelum pemain menghadapi tantangan yang lebih berat di game ini.

14. Kuromori (Colossus ke-8) – Kadal Beracun di Menara Kuno

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Kuromori adalah Colossus berbentuk kadal raksasa yang tinggal di dalam reruntuhan menara kuno. Berbeda dengan Colossus lain yang lebih berbasis pertarungan langsung, Kuromori memiliki elemen pertarungan yang melibatkan platforming dan strategi jarak jauh. Saat pertama kali memasuki arena, pemain akan berada di bagian atas menara, sementara Kuromori berkeliaran di bagian bawah. Tidak seperti Colossus lainnya, Kuromori bisa memanjat dinding dan bahkan menyerang pemain dengan proyektil listrik beracun yang bisa meninggalkan efek berbahaya di area tertentu.

Strategi untuk mengalahkannya adalah dengan menembak kaki Kuromori saat ia sedang memanjat dinding. Jika dilakukan dengan benar, ia akan jatuh ke tanah dalam keadaan telentang, mengekspos titik lemahnya di perutnya. Pemain harus segera turun ke bawah dan menyerangnya sebelum ia bangkit kembali.

Tantangan utama dari pertarungan ini adalah menghindari proyektil listrik Kuromori. Jika pemain terkena, efek racunnya bisa terus mengurangi HP dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penting untuk terus bergerak dan mencari tempat berlindung saat ia menyerang. Pertarungan ini memiliki nuansa yang cukup unik dibandingkan Colossus lainnya karena menggabungkan elemen tembak-menembak dengan platforming. Pemain harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain sambil mengatur posisi untuk menembak Kuromori dari sudut yang tepat.

Speedrunner sering memanfaatkan trik lompat cepat untuk langsung menyerang titik lemahnya tanpa harus menjatuhkannya dari dinding, tetapi ini membutuhkan eksekusi yang sangat presisi. Dengan desain yang unik dan mekanisme pertarungan yang berbeda dari Colossus lainnya, Kuromori memberikan pengalaman bertarung yang lebih dinamis. Meskipun bukan Colossus terbesar atau paling kuat, pertarungan ini tetap menawarkan tantangan yang menarik bagi pemain.

15. Phaedra (Colossus ke-4) – Kuda Batu yang Misterius

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Phaedra adalah Colossus berbentuk kuda raksasa dengan empat kaki panjang yang menyerupai pilar batu. Meskipun terlihat besar dan menakutkan, pertarungan melawan Phaedra lebih fokus pada strategi daripada aksi langsung. Phaedra memiliki keunikan dalam cara menyerangnya. Tidak seperti Colossus lain yang memiliki titik lemah di tempat yang mudah dijangkau, pemain harus membuatnya membungkuk terlebih dahulu untuk bisa naik ke tubuhnya. Caranya adalah dengan bermain petak umpet di dalam terowongan yang tersebar di arena.

Strateginya cukup sederhana: pemain harus masuk ke dalam terowongan dan menunggu hingga Phaedra mulai mencari mereka. Jika pemain tetap berada di dalam terlalu lama, Phaedra hanya akan berjalan tanpa melakukan apa-apa. Pemain harus keluar di sisi lain terowongan pada saat yang tepat, sehingga Phaedra membungkuk dan mengintip ke dalam. Saat itulah pemain bisa langsung naik ke ekornya dan mulai memanjat tubuhnya menuju titik lemahnya di kepala.

Namun, AI Phaedra terkadang bisa bertindak tidak menentu. Jika pemain tidak keluar dari terowongan pada waktu yang tepat, Phaedra bisa terus bergerak tanpa memberi kesempatan untuk naik ke tubuhnya. Ini bisa membuat pertarungan terasa lebih lama dan lebih membosankan daripada seharusnya. Dari segi desain, Phaedra terlihat sangat megah dengan bentuknya yang unik dan gerakannya yang anggun. Namun, karena pertarungannya lebih fokus pada puzzle daripada aksi, banyak pemain merasa bahwa pertarungan ini tidak seintens pertarungan melawan Colossus lainnya.

Speedrunner sering menggunakan teknik lompat cepat untuk langsung naik ke tubuh Phaedra tanpa harus bermain petak umpet, tetapi ini memerlukan eksekusi yang sangat presisi. Sebagai salah satu Colossus yang lebih lambat dan pasif, Phaedra menawarkan pengalaman pertarungan yang lebih taktis. Meskipun tidak seintens Colossus lain, pertarungan ini tetap memiliki daya tarik tersendiri dalam game.

16. Celosia (Colossus ke-11) – Si Kecil yang Menyebalkan

Semua Boss (The Colossi) dalam Shadow of the Colossus: Ranking dari yang Paling Mudah Hingga Paling Sulit!

Celosia adalah Colossus terkecil dalam game, tetapi jangan tertipu oleh ukurannya. Berbeda dengan kebanyakan Colossus yang besar dan lamban, Celosia justru lincah, agresif, dan terus menyerang pemain tanpa henti. Bentuknya menyerupai singa batu dengan tanduk besar di kepalanya, dan ia bergerak dengan kecepatan yang bisa membuat pemain panik.

Pertarungan melawan Celosia tidak melibatkan pemanjatan langsung seperti kebanyakan Colossus lainnya. Sebagai gantinya, pemain harus menggunakan obor untuk menakutinya. Obor ini bisa ditemukan di area pertarungan, tetapi untuk menyalakannya, pemain harus memancing Celosia agar menabrak pilar batu yang akan menjatuhkan kayu kering. Setelah kayu jatuh, pemain bisa menyalakannya di api dan menggunakannya untuk mengusir Celosia.

Begitu Celosia ketakutan, ia akan mundur perlahan. Pemain harus memanfaatkan momen ini untuk membuatnya jatuh dari tebing yang ada di arena. Saat ia jatuh, armornya akan pecah, mengekspos titik lemahnya. Dari sini, pemain bisa langsung naik ke punggungnya dan menyerangnya.

Mekanisme pertarungan ini cukup unik karena Celosia adalah satu-satunya Colossus yang bereaksi terhadap api. Hal ini bisa membingungkan bagi pemain yang tidak terbiasa dengan konsep ini dalam game. Selain itu, Celosia bisa sangat agresif, menyerang tanpa henti jika pemain tidak bergerak dengan cepat.

Bagi speedrunner, ada teknik untuk langsung melompat ke punggung Celosia tanpa harus menjatuhkannya dari tebing. Namun, ini membutuhkan posisi yang sangat tepat dan sulit dilakukan dalam percobaan pertama. Celosia mungkin kecil, tetapi ia memberikan tantangan unik yang berbeda dari Colossus lainnya. Dengan agresinya yang tinggi dan mekanisme pertarungan yang unik, pertarungan melawan Celosia bisa menjadi pengalaman yang cukup mendebarkan.

Kesimpulan

Shadow of the Colossus adalah game yang penuh dengan pertarungan epik melawan makhluk raksasa, masing-masing dengan desain, mekanisme, dan strategi unik. Dari Colossus terkecil seperti Celosia yang agresif hingga raksasa megah seperti Malus, setiap pertarungan menawarkan pengalaman yang berbeda—ada yang menantang secara teknis, ada yang membutuhkan strategi, dan ada yang menguji kesabaran pemain.

Beberapa Colossus mengandalkan puzzle lingkungan seperti Phaedra dan Argus, sementara yang lain seperti Hydrus dan Pelagia menguji ketangkasan pemain di air. Bahkan, beberapa pertarungan bisa menjadi lebih cepat dengan trik speedrun yang membutuhkan eksekusi presisi tinggi.

Secara keseluruhan, setiap Colossus memiliki daya tarik tersendiri dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi pemain, baik dari segi tantangan maupun atmosfer epiknya.