Ragnarok: Back to Glory menjadi angin segar di tengah kerinduan penggemar MMORPG klasik Ragnarok yang mendambakan pengalaman baru, namun tetap setia pada cita rasa orisinal dunia Ragnarok. Dirilis oleh Gravity, game ini berupaya menghadirkan Midgard dalam balutan visual modern yang memukau, gameplay yang lebih terstruktur, serta berbagai fitur tambahan yang dirancang untuk menarik minat generasi milenial dan Gen Z yang menginginkan fleksibilitas bermain. Sebagai salah satu waralaba ikonik yang telah membentuk fondasi genre MMORPG, Ragnarok selalu membawa ekspektasi tinggi. Melalui Back to Glory, Gravity mencoba menggabungkan kekuatan nostalgia dengan pendekatan mekanik yang lebih relevan untuk pasar mobile masa kini. Game ini menawarkan pengalaman yang tidak hanya menonjolkan keindahan dunia fantasi, tetapi juga memperhatikan kenyamanan progresi bagi pemain dengan waktu bermain yang terbatas.
Dalam ulasan ini, JagoGame.id akan mengupas secara mendalam berbagai aspek mulai dari kualitas grafis, sistem pertempuran, performa teknis, model monetisasi, hingga apa saja keunggulan dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Apakah Ragnarok: Back to Glory benar-benar mampu mengembalikan kejayaan Ragnarok di era mobile? Yuk simak pembahasannya berikut ini gaes!
Kesan Pertama: Menarik Namun Sedikit Membingungkan
Ketika pertama kali mengunduh dan membuka Ragnarok: Back to Glory, pengalaman awal terasa cukup mengejutkan. Game ini secara default menggunakan tampilan vertikal pada layar, sebuah pilihan yang cukup tidak lazim untuk standar MMORPG modern yang biasanya menggunakan format horizontal untuk memberikan pandangan yang lebih luas.
Namun, Gravity menyediakan opsi cepat untuk beradaptasi. Pemain cukup menekan tombol rotate di pojok kiri bawah layar untuk langsung mengubah tampilan menjadi horizontal. Dengan begitu, pengalaman bermain menjadi lebih nyaman dan sesuai ekspektasi gamer MMORPG pada umumnya.
Pada tahap pembuatan karakter, Back to Glory tetap mempertahankan ciri khas franchise Ragnarok. Pemain dapat memilih jenis kelamin, serta mengatur gaya rambut dan desain mata avatar mereka. Walaupun proses ini terasa sangat familiar dan tidak membawa banyak inovasi baru, pilihan personalisasi ini tetap memberikan sentuhan emosional bagi pemain, terutama bagi mereka yang sudah lama mengikuti dunia Ragnarok.
Visual dan Gaya Seni: Perpaduan Cantik Nostalgia dan Modernitas
Salah satu aspek paling mencolok dari Back to Glory adalah kualitas visual dan gaya seninya yang sangat memanjakan mata. Dunia Midgard dihadirkan dengan warna-warna cerah, detail lingkungan yang dinamis seperti rumput yang bergoyang tertiup angin, serta desain monster yang ekspresif dan berkarakter. Semua elemen ini membuat dunia permainan terasa hidup dan menggugah rasa nostalgia pemain veteran sekaligus menarik bagi pemain baru.
Yang lebih menarik lagi, alih-alih menggunakan cutscene CGI seperti kebanyakan game modern, Back to Glory memilih menyampaikan cerita melalui ilustrasi bergaya manhwa. Pendekatan ini memberikan nuansa segar yang terasa lebih artistik dan relevan, terutama untuk generasi muda yang sudah terbiasa dengan budaya webtoon dan manga.
Antarmuka Pengguna: Bersih, Tapi Belum Ideal
Dari sisi user interface (UI), Back to Glory mengadopsi pendekatan sederhana dan minimalis. Navigasi menu cukup intuitif, namun ada beberapa elemen desain yang terasa kurang fungsional.
Tombol Track untuk memandu pemain dalam menyelesaikan quest terasa redundant, karena klik langsung pada daftar misi sudah cukup.
Tampilan HP monster yang ganda (di samping tombol Track dan di bagian atas layar) justru mempersempit pandangan.
Tombol-tombol shortcut item di sisi kanan layar juga terlalu banyak tanpa opsi untuk minimize.
Meskipun ini bukan masalah besar, untuk game mobile yang mengandalkan keterbatasan layar, ruang kosong adalah sesuatu yang sangat berharga. Diperlukan update untuk memperhalus pengalaman antarmuka agar lebih nyaman bagi pemain.
Performa: Stabilitas Kelas Atas untuk Mobile
Dari sisi kinerja, Ragnarok: Back to Glory tampil mengesankan. Bahkan pada perangkat dengan spesifikasi menengah, game ini mampu berjalan mulus dengan sedikit sekali lag, bahkan saat situasi ramai penuh efek skill dan monster.
Optimalisasi seperti ini menjadi nilai tambah yang besar, terutama di era di mana banyak game mobile mengorbankan performa demi grafis. Back to Glory membuktikan bahwa visual menawan dan performa stabil bisa berjalan berdampingan di satu game.
Sistem Progression: Menyenangkan dan Tidak Menguras Waktu
Berbeda dari MMORPG mobile kebanyakan yang mengharuskan pemain online terus-menerus, Back to Glory memperkenalkan Auto Exploration, sebuah fitur di mana karakter dapat bertarung dan mengumpulkan EXP maupun loot secara otomatis, bahkan saat pemain offline.
Sistem ini sangat membantu pemain yang sibuk, karena progres tetap berjalan meski tidak sedang aktif bermain. Selain itu, aktivitas life skills seperti hunting, mining, crafting, dan smelting menggunakan sistem vitality yang dipulihkan secara bertahap, menjaga keseimbangan antara bermain aktif dan progresi otomatis.
Pengembangan Karakter: Tradisional tapi Tetap Relevan
Dalam hal sistem pengembangan karakter, Back to Glory tetap setia pada akar Ragnarok:
Base Level dan Job Level yang berkembang terpisah.
Skill tree yang mirip dengan game Ragnarok klasik dan modern.
Enhancement, Enchantment, dan Refinement untuk equipment.
Meskipun banyak sistem ini mirip dengan game lain seperti ROX, implementasinya terasa lebih ramping dan tidak terlalu membebani pemain baru.
Sistem Ekonomi: Trading House ala Ragnarok X
Salah satu aspek menarik adalah kehadiran Trading House yang memungkinkan pemain membeli item menggunakan Crystal (mata uang in-game) atau Diamond (premium currency).
Hal yang cukup unik, Crystal dapat digunakan untuk membeli Diamond melalui sistem pasar dalam game—fitur yang sebelumnya populer di ROX. Namun, ada batasan: Glory Pass hanya dapat dibeli menggunakan uang nyata, berbeda dari sistem ROX yang lebih fleksibel.
Kegiatan Harian dan Fitur Cross-Server
Daily quest, endless tower, hunting MVP, mini boss, dungeon harian—semua aktivitas wajib MMORPG tersedia di sini. Yang membuat Back to Glory berbeda adalah fitur Cross-Server Queue untuk dungeon, memungkinkan pemain dari server berbeda bermain bersama dalam satu party.
Fitur ini sangat membantu menjaga populasi dungeon aktif, mengurangi waktu antrean, dan memperpanjang umur komunitas game.
Monetisasi: Adil untuk Casual, Menguntungkan untuk Spender
Seperti banyak game MMORPG mobile, Back to Glory tidak bisa sepenuhnya lepas dari unsur pay-to-win.
Diamond dapat digunakan untuk membeli equipment, VIP privileges, dan costumes premium.
Costumes tidak sekadar kosmetik, tetapi juga meningkatkan stats karakter.
Meskipun pemain gratis tetap bisa berkembang, mereka harus menerima kenyataan bahwa perkembangan akan lebih lambat dibandingkan pemain yang berinvestasi dengan uang nyata.
Kesimpulan: Kembalinya Dunia Ragnarok dalam Balutan Modern
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-26.jpg)
Ragnarok: Back to Glory berhasil menjadi perpaduan antara nostalgia dan inovasi. Dunia yang penuh warna, performa stabil, fitur offline yang mendukung gaya hidup modern, serta berbagai sistem progresi yang terstruktur membuat game ini nyaman dinikmati baik oleh veteran Ragnarok maupun pemain baru.
Tentu saja, game ini masih memiliki ruang untuk perbaikan, terutama dalam desain UI dan sistem monetisasi. Namun jika kamu mencari MMORPG mobile yang setia pada cita rasa Ragnarok klasik dengan sentuhan modern yang lebih bersahabat, Back to Glory adalah pilihan yang sangat layak untuk dicoba.
Skor Keseluruhan: ⭐ 4.2 / 5
| Kriteria | Rating (1-5) | Deskripsi |
|---|---|---|
| Mode Permainan | ⭐⭐⭐⭐☆ | Ragam aktivitas mulai dari quest, daily dungeon, endless tower, hingga cross-server queue membuat pengalaman bermain tetap dinamis dan tidak monoton. |
| Sistem Progression & Auto Play | ⭐⭐⭐⭐☆ | Sistem auto-exploration yang efisien mendukung perkembangan karakter tanpa harus online terus-menerus, cocok untuk pemain casual maupun aktif. |
| Grafis & Visual | ⭐⭐⭐⭐⭐ | Dunia Midgard ditampilkan dengan visual yang memukau, ilustrasi manhwa untuk cutscene menambah nuansa artistik yang segar dan berbeda dari MMORPG lain. |
| Audio & Sound Design | ⭐⭐⭐☆ | Musik latar dan efek suara cukup baik, tetapi tidak banyak yang benar-benar menonjol atau membangun atmosfer yang kuat saat bertarung. |
| Sistem Ekonomi & Trading | ⭐⭐⭐⭐☆ | Kehadiran Trading House dan opsi pembelian Diamond via Crystal membuat sistem ekonomi terasa lebih fleksibel dibanding MMORPG mobile lainnya. |
| Kustomisasi & Personalisasi | ⭐⭐⭐⭐☆ | Fitur kustomisasi karakter sederhana namun tetap memberikan cukup variasi untuk membuat avatar terasa personal dan unik bagi setiap pemain. |
| Performa Teknis | ⭐⭐⭐⭐⭐ | Performa sangat stabil, minim lag bahkan saat bertarung dalam keramaian, menunjukkan optimalisasi yang sangat baik untuk berbagai jenis perangkat. |
| Monetisasi & Fairness | ⭐⭐⭐☆ | Unsur pay-to-win tetap ada melalui costume stats dan VIP privileges, namun game ini masih bisa dinikmati pemain gratis dengan pendekatan progresi sabar. |
| Inovasi & Originalitas | ⭐⭐⭐⭐☆ | Tetap mempertahankan elemen klasik Ragnarok dengan tambahan fitur modern seperti auto-exploration dan cross-server dungeon, membawa napas baru ke franchise. |
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-6.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-21.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-20.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-4.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-5.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-7.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-8.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-9.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-10.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-12.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-11.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-13.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-14.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-15.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-16.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-17.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-18.jpg)
![[REVIEW] Ragnarok: Back to Glory – Nostalgia yang Dipoles untuk Generasi Baru](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/04/REVIEW-Ragnarok-Back-to-Glory-19.jpg)
