EA Sports FC 26 kembali hadir sebagai lanjutan dari seri sepak bola terpopuler di dunia. Setelah FC 25 mendapat pujian karena stabilitas dan peningkatan awal gameplay namun dikritik karena awal mula sistem season pass, kini EA mencoba menebusnya lewat FC 26 yang tampil lebih halus dan responsif. Dribbling terasa lebih lengket, passing lebih cepat, dan AI kiper jauh lebih cerdas. Selain itu, perbedaan antara mode Competitive dan Authentic memberi pengalaman bermain yang lebih sesuai dengan preferensi tiap pemain—baik yang menginginkan sensasi realistis maupun tempo cepat khas kompetisi online.
Namun, di balik kemajuan itu, bayang-bayang monetisasi agresif kian mencolok. Season pass kini hadir sejak hari pertama, merambah tidak hanya ke Ultimate Team, tetapi juga Career Mode, di mana beberapa konten menarik dikunci di balik progres berbayar.
Kali ini JagoGame.id telah mendapatkan kesempatan istimewa dari EA untuk mengulas secara lengkap bagaimana FC 26 menyeimbangkan inovasi di lapangan untuk para penggemarnya. Nah penasaran apakah seri FC 26 layak untuk dicoba? Simak ulasan lengkapnya berikut ini gaes!
Gameplay: Lebih Responsif, Lebih Autentik
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-2.jpg)
Sebagai pemain lama yang sudah mengikuti perjalanan seri FIFA hingga bertransformasi menjadi EA Sports FC, penulis bisa bilang FC 26 akhirnya terasa seperti sebuah langkah nyata ke depan. Mungkin tidak se-revolusioner yang diharapkan banyak orang, tetapi setiap elemen gameplay di lapangan terasa jauh lebih halus dan intuitif dibanding tahun lalu. EA seolah benar-benar mendengar kritik komunitas soal kontrol yang kaku dan ritme permainan yang terasa berat. Kini, semuanya lebih hidup.
Dribbling terasa lebih “lengket” — bola seolah menempel di kaki pemain saat menggiring, memungkinkan gerakan mikro yang lebih presisi. Passing juga lebih tajam dan responsif, terutama saat membangun serangan dengan gaya tiki-taka. Kiper pun kini lebih cerdas dalam menutup ruang tembak, sehingga kesalahan pemain terasa lebih adil dan bisa dipelajari.
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-1.jpg)
Tahun ini, EA memperkenalkan dua preset gameplay utama: Competitive Mode dan Authentic Mode. Competitive menghadirkan tempo cepat dan AI agresif, cocok untuk pemain FUT atau Clubs yang mencari adrenalin kompetitif. Sedangkan Authentic lebih realistis, menuntut kesabaran dan strategi matang seperti sepak bola dunia nyata — sempurna bagi penggemar Career Mode.
Yang paling menarik, keduanya kini berdiri terpisah. Artinya, EA bisa menyesuaikan keseimbangan Competitive tanpa mengganggu Authentic, dan sebaliknya. Ini langkah cerdas yang membuat FC 26 terasa lebih fleksibel dan menghargai cara bermain setiap pemain. Dengan gameplay yang lebih responsif dan pilihan mode yang beragam, FC 26 menghadirkan pengalaman sepak bola digital yang akhirnya terasa “hidup” lagi.
Dribbling dan Passing: Lebih Presisi
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-6.jpg)
Kalau kamu pernah merasa frustrasi karena bola terasa “lepas” setiap kali menggiring di seri sebelumnya, FC 26 berhasil memperbaikinya dengan sangat baik. Sistem left stick dribbling kini jauh lebih responsif dan halus. Bola benar-benar terasa “lengket” di kaki pemain, memungkinkan kita melakukan micro-adjustment kecil untuk menghindari tekel atau membuka ruang umpan. Rasanya seperti punya kendali penuh di lapangan—sesuatu yang sudah lama hilang dari seri ini.
Sensasi ini terasa paling memuaskan ketika kamu menghadapi lawan satu lawan satu. Menggiring dengan pemain cepat seperti Vinícius Jr. atau Mbappé kini benar-benar terasa lincah dan mengalir, tanpa delay atau animasi aneh. Bagi pemain yang suka dribble playstyle, ini jadi peningkatan besar.
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-11.jpg)
Passing juga mengalami perombakan yang signifikan. EA tampaknya sengaja memperlambat tempo agar setiap operan terasa punya bobot. Kamu tidak bisa lagi asal spam umpan panjang tanpa arah. Sebaliknya, kombinasi short pass cepat dan cermat kini jadi senjata utama untuk membongkar pertahanan lawan.
Yang menarik, ritme permainan kini lebih seimbang. Sayap masih penting untuk eksploitasi kecepatan, tapi lini tengah terasa jauh lebih hidup. Mengatur tempo, memainkan tiki-taka, hingga mencari celah umpan vertikal kini jadi bagian penting strategi. Secara keseluruhan, dribbling dan passing di FC 26 menghadirkan pengalaman bermain yang lebih presisi, memuaskan, dan terasa lebih “sepak bola” daripada sebelumnya.
Pertahanan dan Kiper: Masih Ada Celah
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-3.jpg)
Meski dribbling lebih menyenangkan, sisi negatifnya adalah defense jadi lebih sulit. Satu kesalahan timing saat tackling bisa berakibat fatal. AI rekan setim sering keluar posisi, membuat pertahanan rawan ditembus.
Untungnya, AI kiper mendapat peningkatan signifikan. Mereka lebih pintar menutup sudut tembakan dan cenderung menepis bola ke luar lapangan ketimbang “memberikan assist” pada penyerang lawan. Hasilnya, meski skor tinggi tetap lazim di Competitive Mode, gameplay jadi lebih seimbang dan jarang terasa sepenuhnya acak.
Career Mode: Inovasi yang Terkunci di Balik Paywall
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-7.jpg)
Bagi penggemar Career Mode, FC 26 sebenarnya menghadirkan fitur paling menarik dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya:
Manager Live Hub: Menawarkan tantangan dinamis, seperti membawa klub papan tengah ke kejayaan Eropa atau mereplika momen ikonik pemain bintang.
Ikon & Heroes: Untuk pertama kalinya, pemain legendaris seperti Luis Figo, Toni Kroos, hingga Julie Foudy bisa digunakan dalam Career Mode.
Sayangnya, di sinilah muncul masalah besar: banyak ikon legendaris terkunci di balik season pass berbayar. Lebih buruk lagi, XP untuk membuka konten ini tidak bisa sepenuhnya diperoleh hanya dengan Career Mode. Pemain dipaksa terjun ke FUT atau mengeluarkan uang nyata jika ingin menyelesaikan progres.
Hal ini jelas mengecewakan. Career Mode, yang seharusnya jadi alternatif offline bebas tekanan, kini terkontaminasi oleh monetisasi. Bayangkan Ronaldinho atau Johan Cruyff terkunci di balik paywall musim berikutnya—ini menimbulkan kekhawatiran soal arah masa depan seri ini.
Ultimate Team: Lebih Pay-to-Win dari Sebelumnya?
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-4.jpg)
Di Ultimate Team, EA menjanjikan power curve yang lebih lambat agar kartu tetap relevan lebih lama. Namun, pada praktiknya, hal ini justru memperparah kesan pay-to-win. Hadiah dari mode reguler dikurangi, sehingga pemain biasa sulit mengejar ketertinggalan tanpa mengeluarkan uang.
Ya, Anda masih bisa grinding atau “bermain pasar” di transfer market, tapi bagi mayoritas pemain kasual, peluang untuk bersaing dengan pemilik kartu premium semakin tipis. Kehadiran paket $30 yang menjanjikan peluang instan mendapat pemain kelas dunia semakin menegaskan kesenjangan.
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-5.jpg)
Meskipun begitu, EA menghadirkan sejumlah update positif:
Turnamen kembali hadir, memberi variasi selain Rivals dan Champs.
Evolutions kini bisa dikustomisasi, memberi rasa kepemilikan lebih terhadap progres tim.
Online play terasa lebih stabil, meski masih ada sedikit slowdown di jam sibuk.
Namun semua itu terasa kurang bila fondasinya tetap dibayang-bayangi monetisasi ekstrem.
Clubs Mode: Sedikit Sentuhan Baru
Untuk mode Clubs, pembaruan utamanya adalah sistem archetype progression. Pemain bisa memilih untuk meniru gaya legenda sepak bola tertentu, memberi arah perkembangan yang lebih jelas pada avatar.
Walau begitu, mode ini tetap sulit direkomendasikan bagi pemain kasual. Tanpa grup yang konsisten, Clubs terasa sepi dan repetitif.
Presentasi & Teknis
![[REVIEW] EA Sports FC 26 (PC), Gameplay Makin Solid Tapi Microtransaction Bikin Gak Asik!](https://jagogame.id/wp-content/uploads/2025/10/REVIEW-EA-Sports-FC-26-PC-10.jpg)
Visual: Animasi makin halus, terutama pada kontak fisik dan first touch.
Audio: Komentator lebih dinamis, meski beberapa dialog terasa berulang.
Stabilitas: Server online cukup stabil, jarang ada lag parah, walau belum sempurna.
Di sisi teknis, FC 26 berhasil menghadirkan pengalaman yang lebih polished dibanding pendahulunya.
Kesimpulan
EA Sports FC 26 menghadirkan gameplay sepak bola terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Responsivitas meningkat, dribbling terasa mulus, passing lebih presisi, dan kiper lebih bisa diandalkan. Perbedaan antara Authentic dan Competitive memberi ruang baru bagi pemain dengan preferensi berbeda.
Namun, di balik semua itu, microtransactions yang semakin invasif merusak banyak potensi. Season pass yang merembet ke Career Mode adalah keputusan paling mengecewakan, sementara FUT makin berat untuk pemain non-spender.
Jika Anda bisa mengabaikan monetisasi dan hanya ingin menikmati gameplay murni, FC 26 layak disebut sebagai salah satu pengalaman sepak bola virtual terbaik saat ini. Tapi jika Anda membenci paywall dan praktik pay-to-win, bersiaplah kecewa.
Skor Keseluruhan: ⭐⭐⭐⭐☆ 4.2 / 5
| Kriteria | Rating (1–5) | Deskripsi |
|---|---|---|
| Gameplay & Kontrol | ⭐⭐⭐⭐⭐ (5) | Gameplay terasa jauh lebih halus dan responsif. Dribbling lebih presisi, passing lebih tajam, dan ritme permainan kini lebih realistis. |
| Dribbling & Passing | ⭐⭐⭐⭐☆ (4.5) | Pergerakan bola lebih “lengket” dan kontrol mikro lebih presisi. Passing kini punya bobot dan ritme alami, menciptakan pengalaman sepak bola yang autentik. |
| AI & Kiper | ⭐⭐⭐⭐ (4) | AI kiper jauh lebih pintar dan adil dalam menutup ruang. Namun, posisi pemain bertahan kadang masih tidak konsisten di momen kritis. |
| Mode Permainan | ⭐⭐⭐⭐ (4) | Dua mode baru — Competitive & Authentic — memberi fleksibilitas pada gaya bermain. Career Mode menarik, tapi terganggu oleh sistem paywall. |
| Career Mode & Progresi | ⭐⭐☆ (2.5) | Inovatif dengan Live Hub dan ikon legendaris, tapi banyak konten terkunci di balik season pass berbayar. Monetisasi merusak pengalaman offline. |
| Ultimate Team (FUT) | ⭐⭐☆ (2.5) | Evolutions dan turnamen baru menarik, tapi sistem pay-to-win makin parah. Grinding terasa berat bagi pemain kasual. |
| Visual & Audio | ⭐⭐⭐⭐ (4) | Animasi dan kontak fisik lebih halus, komentator lebih hidup. Namun, beberapa dialog terasa repetitif. |
| Stabilitas & Online Play | ⭐⭐⭐⭐ (4) | Server relatif stabil dan matchmaking cepat, meski masih ada sedikit lag di jam sibuk. |
| Value for Money | ⭐⭐⭐⭐ (4) | Gameplay solid dan peningkatan teknis terasa signifikan, tapi monetisasi agresif menurunkan nilai keseluruhan untuk pemain non-spender. |
