DeepSeek AI sedang menjadi topik hangat di dunia teknologi dan pasar saham global. Startup asal Tiongkok ini berhasil mencuri perhatian dengan inovasi kecerdasan buatannya yang diklaim mampu menyaingi raksasa seperti OpenAI dan Nvidia, bahkan dengan biaya yang jauh lebih rendah. Keberhasilan DeepSeek tidak hanya memengaruhi industri teknologi, tetapi juga memicu guncangan besar di pasar saham, di mana saham perusahaan seperti Nvidia dan Microsoft mengalami penurunan signifikan.
Dengan model AI terbaru mereka, R1, yang menawarkan kemampuan reasoning canggih, DeepSeek telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing di level tertinggi. Kali ini JagoGame telah merangkum beberapa fakta menarik tentang DeepSeek AI yang menjelaskan bagaimana startup ini berhasil menggemparkan industri teknologi global. Yuk Simak sama-sama gaes!
Daftar Fakta DeepSeek AI
1. Dibangun dengan Biaya Lebih Rendah

DeepSeek AI menggemparkan dunia teknologi dengan kemampuannya menciptakan kecerdasan buatan canggih menggunakan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan besar seperti OpenAI. Mereka memanfaatkan chip Nvidia H800, yang lebih murah daripada A100—chip premium yang banyak digunakan oleh perusahaan besar di AS. Strategi ini membuktikan bahwa DeepSeek mampu menghadirkan teknologi berkualitas tinggi tanpa perlu mengandalkan infrastruktur mahal. Dengan fokus pada efisiensi biaya, DeepSeek juga menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu membutuhkan investasi besar. Kemampuan ini memicu kekhawatiran di antara para pesaing, terutama perusahaan AS, karena efisiensi ini dapat mengubah peta persaingan di industri kecerdasan buatan secara global.
2. Pesaing Serius ChatGPT

Keberhasilan DeepSeek semakin terlihat ketika mereka meluncurkan asisten AI generatif mereka pada 2023, yang langsung menjadi aplikasi gratis terpopuler di App Store. Aplikasi ini menantang posisi dominan ChatGPT dengan fitur-fitur yang serupa, bahkan disebut-sebut lebih pintar dan responsif. DeepSeek AI menarik perhatian berkat kecepatan pemrosesannya yang lebih tinggi dan efisiensi dalam memahami konteks, membuatnya lebih andal untuk berbagai kebutuhan pengguna. Popularitas ini tidak hanya mengancam ChatGPT, tetapi juga memaksa pemain besar di pasar AI untuk mempercepat pengembangan teknologi mereka agar tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat.
3. Model Open Source

DeepSeek membedakan diri dari pesaing seperti OpenAI dengan membuat model AI mereka bersifat open source. Ini berarti pengembang di seluruh dunia dapat mengakses, mempelajari, dan memodifikasi teknologi mereka secara bebas. Langkah ini memungkinkan DeepSeek memperluas pengaruhnya di komunitas teknologi global, sekaligus mendorong kolaborasi inovatif yang sulit ditemukan di model tertutup seperti milik OpenAI. Namun, meskipun modelnya terbuka, DeepSeek belum mengungkap data yang digunakan untuk melatih AI mereka. Terlepas dari itu, pendekatan open source mereka tetap dianggap sebagai langkah strategis untuk mempercepat adopsi teknologi mereka secara luas.
4. R1: Model dengan “Pemikiran Mandiri”

Salah satu pencapaian terbesar DeepSeek adalah pengembangan model AI terbaru mereka, R1, yang menunjukkan kemampuan reasoning luar biasa. Model ini dapat memecahkan masalah dengan cara merefleksikan langkah-langkah sebelumnya tanpa harus diberi data baru, sebuah teknologi yang dikenal sebagai Test Time Scaling. Fitur ini membuat R1 terlihat seperti “berpikir keras” layaknya manusia, memberikan hasil yang lebih akurat dalam menyelesaikan tugas kompleks. Teknologi ini menjadi titik pembeda utama dibandingkan model lain seperti milik OpenAI, yang membutuhkan data tambahan untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan R1, DeepSeek berhasil mendobrak batasan AI tradisional.
5. Efek Besar pada Pasar Saham

Keberhasilan DeepSeek memicu guncangan besar di pasar saham global. Saham Nvidia, salah satu pemain utama dalam teknologi AI, anjlok hingga 17% dalam satu hari, sementara perusahaan lain seperti Microsoft dan Alphabet juga terkena imbasnya. Investor mulai khawatir bahwa efisiensi biaya DeepSeek dapat menggantikan kebutuhan investasi besar yang selama ini menjadi andalan perusahaan teknologi AS. Hal ini menciptakan kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan besar yang sudah mengeluarkan miliaran dolar untuk infrastruktur AI mungkin kehilangan keunggulan kompetitif mereka di pasar yang semakin kompetitif ini.
6. Didirikan oleh Mantan Pendiri Hedge Fund

DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang mantan pendiri hedge fund bernama High-Flyer di Tiongkok. Dengan latar belakang di dunia keuangan dan teknologi, Liang memiliki keahlian dalam mengelola sumber daya secara efisien untuk menciptakan solusi teknologi yang hemat biaya. High-Flyer sebelumnya menggunakan cluster besar chip Nvidia untuk mendukung perdagangan berbasis AI, dan pengalaman ini menjadi dasar pengembangan DeepSeek. Kombinasi visi bisnis dan keahlian teknis Liang membuat DeepSeek mampu menciptakan teknologi AI yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga mengubah lanskap industri secara signifikan.
7. Tanggapan dari Nvidia

Meskipun saham Nvidia anjlok akibat keberhasilan DeepSeek, perusahaan tersebut secara terbuka memuji inovasi startup ini. Nvidia menggambarkan pencapaian DeepSeek sebagai “contoh luar biasa” dari bagaimana model AI dapat dikembangkan menggunakan sumber daya yang lebih terbatas. Pernyataan ini menunjukkan bahwa bahkan pemain besar di industri teknologi menghormati pendekatan inovatif yang diambil oleh DeepSeek. Namun, Nvidia juga harus menghadapi tekanan untuk mempertahankan relevansi mereka di tengah munculnya pesaing baru yang mampu menghasilkan hasil serupa dengan investasi yang jauh lebih kecil.
8. Tantangan Geopolitik

Keberhasilan DeepSeek tidak hanya memengaruhi industri teknologi, tetapi juga memicu perdebatan geopolitik antara AS dan Tiongkok. Beberapa ahli menilai bahwa keberhasilan DeepSeek adalah bukti bahwa regulasi ketat AS terhadap ekspor teknologi justru memberi ruang bagi Tiongkok untuk mengembangkan solusi mereka sendiri. Dengan kemampuan DeepSeek yang mampu mengimbangi, bahkan menyaingi pemain besar seperti OpenAI, regulasi ini dipertanyakan efektivitasnya dalam menjaga dominasi teknologi AS. Hal ini menjadi tantangan besar bagi kebijakan teknologi global di masa depan.
9. Menjadi “Sputnik Moment” Teknologi AI

DeepSeek sering disebut sebagai “Sputnik Moment” dalam dunia AI, mengacu pada peluncuran satelit Soviet pada 1957 yang memicu perlombaan luar angkasa antara AS dan Uni Soviet. Kali ini, “perlombaan” terjadi di bidang kecerdasan buatan, dengan DeepSeek sebagai simbol kemampuan Tiongkok untuk menyaingi dominasi teknologi AS. Keberhasilan ini menjadi peringatan bagi negara-negara lain untuk lebih fokus dalam mempercepat inovasi mereka agar tetap kompetitif di pasar global yang terus berkembang pesat.
10. Menggeser Dominasi Teknologi AS

Keberhasilan DeepSeek membuktikan bahwa perusahaan Tiongkok dapat mengejar, bahkan melampaui, dominasi AS dalam waktu singkat. Dengan strategi efisiensi biaya dan inovasi teknologi yang cerdas, DeepSeek telah mengubah cara dunia memandang pengembangan AI. Bagi perusahaan teknologi AS, ini menjadi alarm untuk beradaptasi dan meningkatkan daya saing mereka. Di sisi lain, DeepSeek juga membuka peluang baru bagi negara-negara lain untuk ikut bersaing di pasar kecerdasan buatan, menciptakan lanskap teknologi yang lebih dinamis dan inklusif.
Itu dia beberapa fakta mengenai DeepSeek AI yang bisa kamu ketahui. Kemunculan DeepSeek AI tidak hanya berdampak pada pasar saham dan teknologi, tetapi juga menciptakan tantangan baru dalam hubungan geopolitik antara AS dan Tiongkok. Dengan teknologi yang lebih hemat biaya, DeepSeek membuka babak baru dalam pengembangan kecerdasan buatan global.
Inovasi ini tidak hanya memberikan tantangan bagi raksasa teknologi, tetapi juga mengubah cara dunia memandang efisiensi dan keberlanjutan dalam industri AI. DeepSeek menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat, perusahaan kecil sekalipun dapat mengguncang panggung teknologi dunia.
