Console, News, PC

Assassin’s Creed Origins dan Odyssey Capai 80 Juta Pemain, Bukti Waralaba Tetap Perkasa

Ubisoft resmi mengumumkan pencapaian besar dari dua seri Assassin’s Creed terpopulernya, Origins dan Odyssey, yang kini telah dimainkan oleh total lebih dari 80 juta pemain secara global. Masing-masing game mencatatkan angka 40 juta pemain—sebuah rekor impresif mengingat keduanya belum genap satu dekade sejak dirilis.

Kedua judul ini menjadi penanda transisi penting bagi waralaba Assassin’s Creed, yang mengubah arah gameplay dari aksi-petualangan klasik menjadi RPG open-world yang lebih mendalam dan eksploratif. Langkah berani ini terbukti sukses, menghadirkan pengalaman baru yang menarik bagi basis pemain lama sekaligus menarik jutaan penggemar baru.

Perlu dicatat, angka pemain tidak sepenuhnya mewakili jumlah unit terjual. Ubisoft mengonfirmasi bahwa jumlah tersebut mencakup pengguna dari berbagai platform langganan seperti Ubisoft+ dan Xbox Game Pass. Meski begitu, pencapaian ini tetap mengukuhkan posisi Origins dan Odyssey sebagai dua RPG terbaik dalam sejarah franchise.

Sementara itu, antusiasme terhadap seri terbaru Assassin’s Creed Shadows juga mencetak prestasi mengesankan. Hanya dalam dua hari pasca peluncuran, game ini berhasil menggaet dua juta pemain—melampaui performa awal Origins dan Odyssey. Banyak pihak memprediksi Shadows akan menyalip pendahulunya dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Assassin’s Creed Valhalla masih memegang rekor sebagai RPG terlaris dalam franchise, bahkan menjadi game Ubisoft pertama yang meraih pendapatan lebih dari $1 miliar.

Anggapan bahwa franchise ini mulai kehilangan daya tarik tampaknya perlu dipertimbangkan ulang. Dengan konsistensi performa yang stabil dan strategi ekspansi global melalui kerja sama Ubisoft dan Tencent, Assassin’s Creed justru terus berevolusi, mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan industri game yang kian ketat.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa waralaba legendaris ini masih memiliki tempat istimewa di hati para gamer lintas generasi—terutama milenial dan Gen Z yang terus mencari pengalaman bermain yang mendalam, sinematik, dan penuh petualangan.