Console, News

Mantan Bos PlayStation: Inovasi Perangkat Keras PlayStation Kini Alami Jalan Buntu

Industri game saat ini berada dalam fase unik. Teknologi perangkat keras, baik di PC maupun konsol, telah mencapai level tinggi, dan kualitas visual dalam game semakin mendekati puncaknya. Namun, di balik semua itu, muncul isu penting: optimisasi yang mulai tertinggal, terutama karena keterbatasan Unreal Engine.

Dalam wawancara terbaru di podcast Skill Up, Shuhei Yoshida, mantan Presiden Sony Worldwide Studios, menyampaikan pandangannya mengenai masa depan hardware PlayStation. Menurutnya, perangkat keras PlayStation kini telah mencapai batas di mana peningkatan grafis tak lagi berdampak signifikan pada pengalaman bermain.

“Saya sudah tidak bisa membedakan lagi secara visual, baik itu ray tracing atau fitur grafis lainnya,” ungkap Yoshida.

Pernyataan ini mencerminkan kondisi saat ini, di mana pengembangan konsol tidak bisa lagi hanya mengandalkan peningkatan spesifikasi grafis seperti di era sebelumnya. Bahkan Mark Cerny, arsitek utama PlayStation, menyebut bahwa teknologi seperti ray tracing dan pencahayaan sudah menyentuh batas kemampuannya.

Mantan Bos PlayStation: Inovasi Perangkat Keras PlayStation Kini Alami Jalan Buntu

Meski begitu, Yoshida tetap mengapresiasi inovasi pada PlayStation 5, khususnya kehadiran SSD ultra cepat yang ia sebut sebagai “keajaiban kecil” dalam dunia gaming. SSD ini secara drastis mempercepat loading dan membuka peluang baru dalam desain game yang lebih imersif.

Namun, Yoshida juga menekankan bahwa optimalisasi tetap menjadi tantangan utama, walau beberapa game eksklusif terbaru seperti Death Stranding 2 dan Ghost of Yotei telah membuktikan bahwa kualitas visual tinggi tetap bisa dicapai jika developer benar-benar mengutamakan performa.

Dengan keterbatasan teknis yang mulai terasa, Yoshida berharap industri mulai berfokus pada inovasi gameplay dan pengalaman pemain, bukan sekadar mengejar visual yang semakin sulit dibedakan.

Apakah ini pertanda bahwa masa kejayaan peningkatan grafis telah usai? Mungkin saatnya kita menantikan cara-cara baru dalam menikmati game, yang lebih fokus pada kreativitas dan pengalaman, bukan sekadar angka dan resolusi.