Awal tahun lalu sempat dikabarkan harga komponen penyusun SSD, NAND Flash mendapati kenaikan 5% hingga 10%. Hal terebut membuat pasar yang diprediksi kelebihan stok NAND Flash justru malah akan kekurangan. Namun harga SSD saat ini diperkirakan akan menjadi lebih turun signifikasn hingga 35% dibandingkan perkiraan awal. Hal ini dikarenakan akibat kurangnnya permintaan sehingga kelebihan pasokan yang mencapai puncaknya. Akhirnya, mau tidak mau produsen harus menurunkan harga untuk membuat kesepakatan.
Berdasarkan analis TrendForce, harga kontrak wafer NAND Flash diperkirakan akan memiliki penurunan awal 15-20%, namun ternyata mereka merevisi penurunan hingga 30-35% untuk kuartal ketiga. Sama dengan industri lainnya selama pandemi, pasar NAND Flash dikabarkan tidak akan dapat memenuhi permintaan konsumen yang sangat besar untuk barang elektronik yang kini tengah mencapai puncaknya, sehingga produsen memulai periode ekspansi yang agresif untuk meningkatkan produksi.
Seiring dengan turunnya laju pandemi, permintaan untuk laptop, smartphone, PC, dan produk lainnya turun drastis, hal ini dikarenakan konsumen menjadi berpikir dua kali untuk melakukan pembelian yang tidak penting. Terlebih lagi ekonomi saat ini sedang goyah, harga energi yang tinggi, dan kenaikan inflasi, yang menyebabkan kelebihan stok.
Di kuartal keempat, produsen tengah bersiap untuk mempertahankan pangsa pasar mereka dengan segala cara, membuat situasi kelebihan pasokan menjadi lebih buruk. Hasilnya, harga komponen NAND Flash Q42022 diperkirakan dapat turun lagi hingga 20%. TrendForce juga percaya bahwa sikap pembelian konsumen akan tetap konservatif pada tahun 2023, yang dapat menghambat pemulihan industri.
Nah bagi kamu yang tengah mencari SSD SATA atau NVMe baru, mungkin ada baiknya menunggu beberapa saat, siapa tau SDD yang kamu incar akan menjadi lebih murah ketika terjadinya penurunan harga ini.