Uni Eropa Berencana untuk Mewajibkan Baterai Smartphone yang Dapat Diganti Pengguna

Setelah mengadopsi standar USB-C, Uni Eropa kini mengejar perubahan besar lainnya dalam industri smartphone dengan mendorong kembalinya baterai yang dapat dilepas dan diganti oleh pengguna.

Dalam usaha mengurangi limbah dan memfasilitasi pengumpulan dan daur ulang baterai bekas, Parlemen Eropa baru saja mengesahkan serangkaian peraturan baru. Menurut laporan dari Gizmochina (20/6), peraturan ini melibatkan produksi, desain, dan daur ulang semua jenis baterai isi ulang yang dipasarkan di wilayah Uni Eropa, termasuk kendaraan listrik dan gadget mobile seperti smartphone dan tablet.

Kebijakan baru ini mensyaratkan produsen untuk memodifikasi desain produk mereka, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengeluarkan dan mengganti baterai mereka sendiri. Saat ini, mayoritas smartphone di pasaran menggunakan paket baterai tersegel yang membutuhkan peralatan dan keahlian khusus untuk membukanya.

Baterai Smartphone di Eropa

Perubahan ini muncul setelah Uni Eropa mendorong standarisasi USB Type C, sebuah inisiatif yang mewajibkan Apple dan produsen lainnya untuk mematuhi standar ini pada produk mendatang. Kebijakan ini bertujuan untuk memudahkan pengumpulan dan daur ulang baterai lama serta mengurangi volume limbah.

Meskipun peraturan baru ini dijadwalkan mulai berlaku pada awal tahun 2027, jadwal tersebut mungkin akan ditunda berdasarkan kapabilitas produsen untuk melakukan perubahan desain yang signifikan. Harus diingat bahwa ponsel yang dikemas dalam casing memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap berbagai elemen dan dianggap sebagai langkah penghematan biaya.

Bagaimana tanggapan industri terhadap keputusan ini masih harus ditunggu.