[REVIEW] Shin Megami Tensei V: Vengeance (PC), Lebih Baik dari Versi Aslinya?

Saat Atlus mengumumkan perilisan Shin Megami Tensei V: Vengeance, penulis sangat antusias. Sebab, penulis tidak sempat menikmati RPG turn-based ini saat dirilis di Nintendo Switch pada 2021. Selalu terbayang betapa serunya jika game ini bisa dimainkan di PC, dan kini impian tersebut menjadi kenyataan.

Sebagai game porting, Atlus tentu tidak bisa sekadar merilis ulang Shin Megami Tensei V di konsol dan PC. Harus ada tambahan baru yang membuat game ini menarik dan segar bagi para gamer. Hasilnya adalah Shin Megami Tensei V: Vengeance.

Kebetulan, penulis mendapat kesempatan mencoba versi review Shin Megami Tensei V: Vengeance di PC. penulis menghabiskan kurang lebih dari 20 jam untuk game ini. Sebagai seorang gamer yang telah menunggu lama untuk bermain Shin Megami Tensei V di PC, ekspektasi penulis terhadap game ini cukup tinggi.

Nah apakah game ini layak untuk dimainkan? Sebelum main, simak ulasan singkat dari Jagogame.id berikut ini yuk!

Dua Cerita yang Berbeda

Shin Megami Tensei V: Vengeance menyuguhkan dua cerita. Cerita pertama adalah Canon of Creation, cerita asli dari Shin Megami Tensei V. Cerita kedua adalah Canon of Vengeance, yang merupakan cerita baru. Pemain bisa memilih cerita mana yang ingin dimainkan terlebih dahulu di awal permainan.

Secara umum, cerita di Shin Megami Tensei V: Vengeance masih serupa dengan versi aslinya, yaitu tentang Protagonist yang terjebak di dunia lain bernama Da’at. Dia memperoleh kekuatan setelah bergabung dengan Aogami dan menjadi entitas baru bernama Nahobino. Canon of Vengeance menawarkan sudut pandang berbeda dari cerita asli Shin Megami Tensei V.

Karakter baru, Yoko Hiromine, juga hadir. Hiromine bukan hanya karakter tambahan; perannya dalam Canon of Vengeance sangat penting. Dia dan beberapa karakter manusia lainnya bisa bergabung dengan Nahobino sebagai playable character.

Yoko Hiromine, yang disuarakan oleh Erin Yvette (Bahasa Inggris) dan Chiwa Saito (Bahasa Jepang), memiliki kepribadian yang cool dan terus terang. Karakternya cocok menjadi Deuteragonist bersama Nahobino di Shin Megami Tensei V: Vengeance.

Selain Yoko Hiromine, Canon of Vengeance juga memperkenalkan musuh baru, The Qadistu. Kelompok ini terdiri dari empat demon wanita yang mengerikan sekaligus menggoda: Lilith, Namaah, Eisheth Zenunim, dan Agrat Mahlat. Seperti Hiromine, The Qadistu juga memainkan peran penting dalam cerita Canon of Vengeance.

Bagi yang sudah atau belum memainkan Shin Megami Tensei V, tidak masalah jika langsung memilih Canon of Vengeance. Kedua cerita menawarkan sudut pandang berbeda dan tidak mengharuskan kalian menyelesaikan satu cerita terlebih dahulu untuk memahami cerita lainnya. Jika belum puas dengan satu cerita, kalian bisa mengulang dan mencoba cerita yang berbeda setelah tamat.

Kualitas Grafis Meningkat

Shin Megami Tensei V: Vengeance telah mengalami peningkatan grafis. Visual menjadi lebih menarik dan segar berkat tambahan efek khusus seperti shaders. Game ini juga tidak lagi dibatasi oleh frame rate, membuat permainan lebih mulus.

Saat pertama kali tiba di Da’at, penulis terkesima dengan pemandangan post-apocalyptic Tokyo. Reruntuhan bangunan dan jalanan tertutup oleh padang pasir dan bukit bebatuan. Di langit, ada cahaya aneh yang selalu mengingatkan bahwa Da’at adalah tempat tinggal para demon.

Desain karakter manusia dan demon di Shin Megami Tensei V: Vengeance patut diacungi jempol. Character Designer Masayuki Doi tetap menggunakan sumber asli saat mendesain demon, lalu menyesuaikannya dengan tema Shin Megami Tensei V. Contohnya adalah Barong dan Rangda, dua demon yang berasal dari Indonesia.

Beragam Fitur Baru untuk Gameplay

Atlus menambahkan berbagai fitur baru di gameplay Shin Megami Tensei V: Vengeance, yang sangat membantu dari segi quality of life.

Misalnya, untuk menjelajahi Da’at yang luas dan kadang membingungkan, sekarang ada fitur bird eye view saat membuka peta. Ada juga fitur untuk memberikan ikon sebagai penanda dalam peta, memudahkan navigasi dan menemukan tempat tersembunyi.

Fitur baru lainnya adalah Magatsu Rails, yang mempercepat akses antara dua tempat berbeda. Fitur ini mengurangi kebutuhan untuk backtrack dengan berjalan kaki yang melelahkan dan membuang waktu.

Selain itu, pemain bisa melakukan save di mana saja tanpa harus berada di dekat Leyline. Fitur ini sangat berguna, terutama bagi yang baru mengenal Shin Megami Tensei seperti penulis. penulis merasa sangat terbantu dengan peningkatan quality of life ini.

Pertarungan di game ini cukup brutal meski penulis hanya menggunakan tingkat kesulitan normal. Beberapa kali Nahobino penulis tewas hanya karena lengah, dan karena lupa melakukan save, penulis harus mengulang jauh. Fitur save di mana saja sangat membantu.

Ada 200 Lebih Demon yang Menunggu untuk Jadi Partner

Alasan utama penulis memainkan Shin Megami Tensei V: Vengeance adalah untuk membangun tim dengan pasukan demon yang beraneka ragam. Kabar baiknya, game ini memiliki lebih banyak demon dibandingkan Shin Megami Tensei V. Ada sekitar 270 demon (termasuk DLC) dengan tambahan demon baru.

Desain demon di Shin Megami Tensei V: Vengeance sangat menarik, mulai dari yang sederhana seperti Pixie hingga yang menyeramkan seperti Manananggal. Ada juga demon kontroversial yang desainnya mirip alat kelamin pria hingga demon tipe malaikat. Kalian bisa bebas memilih demon mana yang ingin digunakan.

Untuk mendapatkan demon sebagai anggota tim, kalian bisa membujuk mereka dengan Talk saat battle. Jika bujukan berhasil, demon tersebut akan bergabung dengan tim. Proses membujuk demon cukup menarik karena kalian harus menjawab pertanyaan dengan tepat, atau mereka akan kabur.

Cara lain untuk mendapatkan demon adalah dengan melakukan Fusion. Fitur ini bisa ditemukan di World of Shadow dalam Leyline. Fusion adalah cara cepat untuk mendapatkan partner demon yang kuat.

Karena banyaknya variasi demon, penulis jamin kalian akan kebingungan memilih. Jika kalian menyukai satu demon dan ingin mempertahankannya, ini bisa dilakukan. Level maksimum demon di game ini bisa mencapai level 150. Selain itu, game ini memiliki mekanik Essence Fusion, di mana kalian bisa mendapatkan skill dari demon lain tanpa mengubah bentuknya.

Sistem Turn-Based yang Masih Klasik

Meski sama-sama produk Atlus dan memiliki gaya turn-based, Shin Megami Tensei V: Vengeance berbeda dengan Persona. Menurut penulis, turn-based di game ini masih klasik dibandingkan Persona yang lebih modern.

Jika Persona punya mode All-Out Attack di mana semua karakter bisa menyerang bersamaan, Shin Megami Tensei V memiliki mekanik Free Action. Caranya adalah dengan menyerang musuh menggunakan elemen kelemahan mereka, sehingga pemain bisa mendapatkan Free Attack yang tidak menghabiskan turn. Namun, musuh juga bisa menggunakan cara ini untuk mengalahkan tim kalian dengan cepat.

Shin Megami Tensei V juga memiliki mekanik Limit Break yang disebut Magatsuhi. Skill ini bisa berupa serangan dengan damage atau efek, bisa juga sebagai buff yang dapat dipakai oleh semua anggota tim atau demon dari jenis tertentu. Magatsuhi adalah cara untuk membentuk sinergi jika kalian ingin memaksimalkan tim dengan demon dari jenis tertentu.

Ngobrol Bareng di Demon Haunt

Salah satu fitur baru yang menjadi sorotan di Shin Megami Tensei V: Vengeance adalah Demon Haunt. Tempat ini bisa diakses melalui Leyline dan berfungsi sebagai tempat ngobrol dan curhat.

Kalian bisa berbicara dengan demon yang telah menjadi partner di Demon Haunt. Kadang mereka bisa memberikan item sebagai hadiah atau belajar skill baru. Saat berada di Demon Haunt, kalian bisa menggunakan mode free camera. Cocok untuk mengabadikan demon favorit dengan screenshot.

Selain berbicara dengan demon, Nahobino juga dapat berinteraksi dengan Aogami di Demon Haunt. Tersedia bangku kosong di mana jika Nahobino duduk, dia akan berpisah dengan Aogami dan keduanya bisa saling berinteraksi.

Kehadiran Demon Haunt memberikan nilai tambah bagi Shin Megami Tensei V: Vengeance. Namun, developer kurang memaksimalkan fungsi tempat tersebut. Misalnya, selain berinteraksi, pemain bisa meminta demon di Demon Haunt untuk menjalankan side-quest untuk mendapatkan item spesial. Bisa juga ada fitur tambahan di mana pemain bisa meminta demon untuk melakukan pose tertentu saat akan difoto.

Side-quest bisa ditemukan dari demon saat berkelana di Da’at. Hadiah dari side-quest kadang berupa essence yang penting untuk Essence Fusion.

Shin Megami Tensei V: Vengeance dari Segi Teknis

Selama mencoba Shin Megami Tensei V: Vengeance di PC, penulis tidak mengalami masalah teknis. Dari spesifikasinya yang tertera di Steam, game ini tergolong ringan dan tidak memerlukan PC high-end untuk menjalankannya secara maksimal. Spesifikasi PC yang penulis gunakan untuk mereview game ini adalah i5-9400F, GeForce RTX 3060, dan RAM 16GB.

Game ini memiliki pengaturan grafis untuk game PC masa kini seperti VSync, Motion Blur, Anti-Aliasing, tetapi tidak ada fitur upscaling.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Shin Megami Tensei V: Vengeance adalah game porting dengan kualitas sangat baik. Penambahan fitur-fitur baru yang meningkatkan quality of life membuat penulis menikmati game ini sepenuhnya. Unsur klasik dari RPG turn-based berhasil dipoles menjadi segar dan menarik.

Tambahan alur cerita baru dengan karakter baru juga menjadi nilai plus. Ada alasan bagi gamer yang sudah memainkan versi asli maupun yang belum untuk mencoba game ini.