Game Black Myth: Wukong nggak cuma sukses di dunia gaming, tapi juga bikin pariwisata di Tiongkok, khususnya di Provinsi Shanxi, melonjak drastis. Game action RPG ini dirilis pada Agustus 2024 dan terinspirasi dari kisah klasik Journey to the West, yang menampilkan karakter Sun Go Kong. Tapi yang bikin heboh, ternyata latar tempat di game ini diambil dari lokasi asli di Shanxi, Tiongkok.
Mengutip SCMP.com, sejak dirilis, Black Myth: Wukong langsung jadi fenomena. Visualnya yang menampilkan kuil-kuil dan pegunungan yang indah membuat banyak orang penasaran buat datang langsung ke sana. Menurut laporan South China Morning Post, jumlah turis di Shanxi meningkat sampai 160 persen! Salah satu tempat yang paling ramai adalah kuil Buddha di Xiaoxitian, yang penjualan tiketnya sampai naik tiga kali lipat.
Banyak turis yang bilang mereka pengen lihat tempat-tempat yang muncul di game Black Myth: Wukong. Nggak heran, karena game ini menggunakan 36 lokasi dunia nyata, dan 27 di antaranya diambil dari Provinsi Shanxi. Bahkan, tempat-tempat wisata di Shanxi rencananya bakal memasukkan info tentang game ini di website mereka.
Data dari platform perjalanan Tunia menunjukkan kalau kunjungan ke Shanxi meningkat 50 persen di bulan Agustus dibandingkan Juli, dan angka penginapan juga naik dua kali lipat. Jadi, jelas banget kalau game ini nggak cuma sukses secara penjualan, tapi juga menghidupkan pariwisata lokal.
Black Myth: Wukong sendiri dirilis untuk PC, PS5, dan Xbox Series X/S pada 20 Agustus 2024, dan berhasil menjual 8,4 juta kopi hanya dalam tiga hari pertama. Dengan waktu pengembangan selama enam tahun dan biaya USD 70 juta, game ini terus meroket. Pada bulan September, total penjualannya udah mencapai 18 juta kopi. Jadi, nggak cuma bikin gamer puas, Black Myth: Wukong juga membawa dampak positif buat industri pariwisata di Tiongkok!